Terupdate, Progres Pembangunan RSPTN dan IRC Unila Capai 74,58 Persen
PIU Manager, Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si saat workshop pengelolaan RSPTN Dan Pengembangan Sumber Daya Universitas mengungkapkan progres pembangunan RSPTN dan IRC Universitas Lampung (Unila) capai 74,58 Persen. Foto Unila --
RADARLAMPUNG.CO.ID - Progres pembangunan Rumah sakit perguruan tinggi negeri (RSPTN) Universitas Lampung dan Pusat Penelitian Terpadu (IRC) telah mencapai 74.58 persen.
Hal itu disampaikan oleh PIU-HETI Project RSPTN dan IRC Unila oleh PIU Manager, Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si saat workshop pengelolaan RSPTN Dan Pengembangan Sumber Daya Universitas
Dalam pemaparan PIU-Heti Project RSPTN Dan IRC Unila, Prof Satria, menyampaikan, perkembangan loan agreement yang telah diperoleh unila hingga detail rencana pembangunan Rumah sakit Perguruan Tinggi dan (RSPTN) dan Pusat Penelitian terpadu (IRC).
“Hingga saat ini, progres pembangunan RSPTN dan IRC Universitas Lampung telah mencapai 74,58 Persen, ” ujar Prof. Satria.
BACA JUGA:Perkuat Sinergi Antara Dunia Akademik dan Lembaga Negara, Unila - Sekjen MPR RI Teken MOU
Untuk diketahui, Universitas Lampung (Unila) menggelar workshop pengelolaan RSPTN Dan Pengembangan Sumber Daya Universitas pada Senin, 20 Oktober 2025 di ruang sidang lantai dua gedung Rektorat Unila.
Acara dihadiri Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., Direktur Sumber Daya Dirjen Diktisaintek, Prof. Dr. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T., Wakil Rektor I, Prof. Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.T., dan Wakil Rektor II, Dr. Habibullah Jimad, S.E., M.Si.
Turut hadir Ketua Senat, Ketua SPI, para Dekan Fakultas dan Direktur Pascasarjana, Kepala Biro, Kepala Lembaga, serta sivitas akademika Unila.
Workshop dibuka resmi Rektor Unila Prof Lusmeilia. Ia menekankan pentingnya tata kelola universitas yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat layanan kesehatan, tetapi juga sebagai wahana pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“RSPTN merupakan bagian strategis dari tata kelola universitas yang telah lama dinantikan sejak tahun 2010. Kami berharap pembangunan ini dapat diselesaikan pada tahun 2026,” jelas Prof Lusmeilia.
Saat acara inti, materi workshop disampaikan langsung Prof. Dr. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T., dengan tema “Diktisaintek Berdampak: Penguatan Tata Kelola RSPTN”.
Prof. Sri Suning dalam paparannya menjelaskan, pendidikan tinggi harus berorientasi pada peningkatan akses, mutu, relevansi, dan dampak sesuai dengan misi Asta Cita.
Sistem Kesehatan Akademik menjadi salah satu program strategis dalam upaya mewujudkan Diktisaintek Berdampak.
BACA JUGA:Unila Perkuat Langkah Menuju World Class University Lewat Kolaborasi Strategis dengan Australia
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
