Penyesuaian Tarif Tol Harus Seimbang dengan Peningkatan Layanan
Sejumlah Pengamat UBL Beri Pandangan Mengenai Penyesuaian Tarif Tol Bakauheni–Terbanggi Besar. Foto UBL--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Sejumlah Pengamat dari Universitas Bandar Lampung (UBL) dan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Lampung menilai bahwa penyesuaian tarif Tol Bakauheni–Terbanggi Besar wajar dilakukan, asalkan dibarengi dengan peningkatan kualitas layanan dan kepuasan pengguna jalan.
Pandangan ini disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Penyesuaian Tarif Tol Bakauheni–Terbanggi Besar yang digelar di UBL pada Senin, 10 November 2025.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan PT Bakauheni Terbanggi Besar Toll (BUJT), PT Hakaaston selaku operator, DPD Organda Lampung, MTI Lampung, serta para pengamat transportasi dan ekonomi dari sejumlah perguruan tinggi.
Dr. Khairudin, M.S.Akt, Pengamat ekonomi UBL, menegaskan bahwa kebijakan penyesuaian tarif tidak bisa dihindari, namun harus sejalan dengan peningkatan mutu infrastruktur.
“Kenaikan tarif bisa diterima masyarakat jika fasilitas dan pelayanannya memang lebih baik. Prinsipnya, pengguna jalan harus mendapatkan nilai yang sepadan,” ujarnya.
Sementara itu, Aditya Mahatidanar Hidayat, Ph.D., pengamat transportasi UBL, menyoroti pentingnya kajian berbasis data sebelum kebijakan diterapkan.
“Metode Customer Satisfaction Index (CSI) serta analisis Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP) perlu digunakan agar penyesuaian tarif dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” jelasnya.
BACA JUGA:Sabrina Chairunnisa Akhirnya Angkat Bicara, Kalimat Singkatnya Bikin Publik Ikut Baper!
Dari sisi pengguna, Erwin Oktavianto, S.E., M.E. dari MTI Lampung mengingatkan agar kemampuan bayar masyarakat menjadi pertimbangan utama.
“Penyesuaian tarif perlu memperhatikan daya beli masyarakat. Jika tidak diimbangi dengan kualitas jalan yang baik, pengguna bisa enggan lewat tol,” katanya.
Ia juga menyoroti kondisi beberapa titik jalan seperti di KM 40–50 yang masih perlu perbaikan, terutama di sambungan jembatan.
Pengamat operasional dari IIB Darmajaya, Yan Aditiya Pratama, M.M., menambahkan bahwa penerimaan publik terhadap tarif baru akan bergantung pada rasa puas pengguna.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
