disway awards

Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Digitalisasi dan Penguatan Branding

Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Digitalisasi dan Penguatan Branding

Foto dok Humas Pemkab Pringsewu.--

RADARLAMPUNG.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Pringsewu terus mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk bertransformasi digital, memperkuat branding, meningkatkan kualitas produk, dan memperluas akses pasar.

 Langkah ini sejalan dengan tema “Coffee and Tourism” yang diusung pada Lampung Fest 2025.

Pemkab Pringsewu menilai tema tersebut relevan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa daerah ini memiliki potensi besar, tidak hanya dari cita rasa kopi dan sektor wisata, tetapi juga produk-produk unggulan lokal yang berpeluang menembus pasar nasional hingga ekspor.

“Tema Coffee and Tourism sangat tepat dengan arah pembangunan ekonomi kita saat ini yang tengah mendorong ekonomi kreatif, pariwisata, serta pemberdayaan UMKM yang berdaya saing dan berkelanjutan,” ujar Sekda Pringsewu, Andi Purwanto.

Menurutnya, salah satu capaian yang membanggakan adalah tumbuhnya UMKM naik kelas yang semakin adaptif terhadap perubahan dan kebutuhan pasar.

Pada kesempatan yang sama, Andi menegaskan bahwa kopi dan pariwisata hanya pintu masuk untuk mengangkat potensi daerah. Yang terpenting, bagaimana potensi lokal dapat menjadi sumber kebanggaan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Mari jadikan Lampung Fest 2025 sebagai wadah promosi, kolaborasi, dan inspirasi. Kita perlu membangun sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, koperasi, dan masyarakat untuk menciptakan ekonomi daerah yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan,” kata Andi.

Sebelumnya, Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas menyampaikan bahwa pertumbuhan perizinan UMKM di daerahnya cukup tinggi. Setiap tahun sekitar 5.000 pelaku usaha mengajukan Nomor Induk Berusaha (NIB).

“Sejak Januari hingga sekarang sudah hampir 3.000 UMKM yang mengajukan izin. Secara hitungan tiga sampai lima tahun, seharusnya ada sekitar 25.000 NIB,” ujar Riyanto.

Namun ia menegaskan bahwa pemkab memiliki fokus lain, yakni mencetak 3.000 UMKM talenta muda. “UMKM yang kita cetak ini harus menjadi UMKM yang hidup dan menghidupkan. Targetnya, setiap UMKM mampu membuka lapangan kerja minimal untuk 10 orang di sekitarnya,” jelasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait