Jelang Tabligh Akbar Indonesia Berdoa 2025, Kota Baru Lampung Berdenyut: Doa Hingga Rezeki Mengalir!
Suasana area Tabligh Akbar Indonesia Berdoa 2025.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---
RADARLAMPUNG.CO.ID -Hembusan angin sore menemani perjalanan menuju kawasan Masjid Al Hijrah, Kota Baru, Lampung Selatan, Senin, 24 November 2025, pukul 15.30 WIB, langit tampak teduh seolah ikut menyambut ribuan langkah yang pelan namun pasti berdatangan ke jantung perhelatan akbar umat Islam: Tabligh Akbar Indonesia Berdoa 2025.
Gaung acara ini tak lagi sekadar wacana. Ia hidup di ruang-ruang digital, berseliweran di linimasa media sosial, dan menjelma nyata lewat deretan baliho serta spanduk yang berdiri gagah di berbagai sudut Lampung.
Salah satunya terpampang mencolok di Jalan Terusan Ryacudu, tepat di depan lampu merah Gerbang Tol Kota Baru, mengabarkan undangan terbuka bagi muslim se-Nusantara hingga mancanegara untuk hadir pada 28–30 November 2025.
Memasuki jalur dua menuju kompleks perkantoran Gubernur Lampung, petunjuk arah menuju lokasi tabligh tampak di beberapa titik.
BACA JUGA:RSUDAM Lampung Siap Hadapi Pemangkasan Rujukan JKN 2026, Dukung Sistem Berbasis Kompetensi
Lalu lintas menuju Kota Baru pun menunjukkan denyut kehidupan yang tak biasa. Sepanjang perjalanan, arus kendaraan tampak nyaris tak putus, mengalir silih berganti menuju lokasi Tabligh Akbar Indonesia Berdoa 2025 dan kembali keluar dari kawasan tersebut.
Bus-bus besar pengangkut jamaah terlihat melintas, disusul truk logistik, minibus, hingga kendaraan pribadi yang membawa keluarga dan rombongan kecil.
Tak hanya pelat Lampung (BE), deretan kendaraan juga didominasi pelat luar daerah seperti B, BH, BM, BG, dan beberapa kode pelat lainnya, menandakan betapa luasnya jangkauan jamaah yang datang.
Di pintu gerbang utama, panitia berjaga di posko, ramah mengarahkan setiap kendaraan dan pejalan kaki yang datang dari berbagai penjuru.
BACA JUGA:Gubernur Mirza Siap Hadir, Pemprov All Out Sukseskan Tabligh Akbar 2025 di Masjid Al Hijrah
Pemandangan yang tersaji kontras dengan hari-hari biasa. Area yang dulu sunyi, bahkan dikenal sebagai hamparan kebun singkong, kini berubah menjadi lautan tenda dan aktivitas.
Tiga bangunan megah — Masjid Al Hijrah, Gedung DPRD Provinsi Lampung, dan Kantor Gubernur Lampung — seakan menjadi saksi metamorfosis Kota Baru menjadi kampung besar umat yang berkumpul dalam satu niat: berdoa.
Tenda-tenda beratap terpal hitam membentang luas, mengelilingi kawasan masjid hingga kompleks kantor gubernur.
Di sanalah para peserta ditempatkan, dikelompokkan berdasarkan asal daerah — provinsi, kabupaten, dan kota — lengkap dengan dapur umum dan fasilitas MCK.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
