Pastikan Jalur Nasional Siap Hadapi Arus Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Berikut Daerah Rawan Longsor
Kepala BPJN Lampung, Ali Duhari.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---
RADARLAMPUNG.CO.ID — Menjelang lonjakan arus Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, jalur nasional di Lampung dinyatakan siap dilalui.
Seluruh jalur utama dipastikan fungsional, meski sejumlah titik rawan bencana dan kemacetan masih menjadi perhatian khusus.
Kepala BPJN Lampung, Ali Duhari, mengatakan total panjang jalan nasional di Provinsi Lampung mencapai 1.298,41 kilometer yang tersebar di 65 ruas, dengan dukungan 433 jembatan sepanjang 11.908,79 meter.
Tingkat kemantapan jalan nasional saat ini berada di kisaran 88 hingga 99 persen, tergantung koridor lintasan.
BACA JUGA:Dex dan Dexlite Susah Didapat, Pertamina Klaim Pasokan Mulai Normal di Bandar Lampung
“Secara umum, kondisi jalan nasional siap melayani arus Nataru. Seluruh ruas masih fungsional, dan kami telah menyiapkan langkah mitigasi untuk titik-titik rawan,” ujar Ali Duhari, Senin 15 Desember 2025.
BPJN Lampung mencatat terdapat 37 titik rawan longsor, 14 titik rawan banjir, 21 titik rawan kecelakaan, serta 23 titik rawan kemacetan yang tersebar di berbagai ruas jalan nasional.
Kawasan lintas barat, khususnya ruas Kota Liwa–Simpang Gunung Kemala, menjadi salah satu fokus pengawasan akibat potensi longsor.
Ali menjelaskan, seluruh pekerjaan penanganan longsor secara kontraktual telah diselesaikan 100 persen.
BACA JUGA:Sidak 6 SPBU Jelang Nataru, Temukan Stok Dex-Dexlite Terbatas dan Pelanggaran SOP Barcode
Sementara titik longsor yang belum tertangani secara permanen telah dilakukan penanganan sementara, seperti pemasangan rambu peringatan, pita pengaman, hingga sandbag.
“Untuk keselamatan pengguna jalan, pada ruas Kota Liwa–Simpang Gunung Kemala diberlakukan pembatasan kendaraan dengan sumbu maksimal dua atau muatan maksimal enam ton,” tegasnya.
Menghadapi potensi banjir akibat intensitas hujan tinggi, BPJN Lampung melakukan pemeliharaan rutin berupa pembersihan saluran drainase, pengendalian vegetasi, dan pembersihan bahu jalan. Upaya ini dilakukan secara berkelanjutan di seluruh ruas prioritas.
Selain itu, BPJN Lampung telah menyiapkan alat berat, material darurat, dan Tim Reaksi Cepat (TRC) di setiap satuan kerja. Seluruh kesiapan tersebut terintegrasi melalui aplikasi SITABA untuk pelaporan kebencanaan secara cepat dan akurat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
