5 Prodi Itera Raih Akreditasi Unggul: Perkuat Riset dan Inovasi untuk Sumatera
Rektor ITERA, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha saat memberikan keterangan. Foto Anggi Rhaisa/Radar Lampung--
RADARLAMPUNG.CO.ID – Menutup tahun 2025, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menorehkan catatan sejarah penting dalam perjalanan institusionalnya.
Kampus teknologi yang terletak di Jalan Terusan Ryacudu, Way Huwi, Lampung Selatan ini resmi menyandang status akreditasi institusi "Baik Sekali" dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Rektor ITERA, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, mengungkapkan bahwa capaian ini adalah bukti transisi nyata ITERA dari kampus rintisan menjadi perguruan tinggi teknologi yang matang dan kompetitif.
"Sepanjang tahun 2025, kita mencatat kemajuan signifikan di berbagai sektor. Mulai dari status akreditasi, penguatan mutu akademik, hingga lonjakan kinerja riset yang berdampak langsung bagi masyarakat," ujar Prof. Nyoman dalam Taklimat Media, Rabu, 17 Desember 2025.
Tonggak Akreditasi dan Mutu Akademik
Status akreditasi "Baik Sekali" tersebut telah berlaku sejak 7 Oktober 2025 hingga 2030 mendatang. Prestasi ini juga diikuti dengan peningkatan kualitas di tingkat Program Studi (Prodi).
Hingga akhir tahun ini, tercatat ada lima prodi yang meraih akreditasi "Unggul", yakni: Teknik Mesin,Teknik Geofisika, Kimia, Sains Aktuaria Sains Atmosfer dan Keplanetan
Selain itu, 15 prodi lainnya telah berstatus Baik Sekali dan 22 prodi terakreditasi Baik.
"Ini menunjukkan kurikulum dan metode pembelajaran kita semakin relevan dengan kebutuhan industri di Sumatera," tambahnya.
Lompatan Populasi Mahasiswa
Kepercayaan masyarakat Lampung dan Sumatera pada umumnya terus meningkat.
Saat ini, ITERA mengelola 23.841 mahasiswa yang didukung oleh 778 dosen dan 318 tenaga kependidikan.
Tak hanya fokus pada program sarjana, ITERA juga mulai memantapkan ekosistem pascasarjana. Saat ini, terdapat 643 mahasiswa program magister (S-2) dan 135 mahasiswa yang berada di jalur doktoral (S-3).
Riset dan Inovasi Berbasis Dampak
Prof. Nyoman menegaskan bahwa ke depan, riset-riset di ITERA tidak lagi sekadar menjadi dokumen akademik. Fokus utama saat ini adalah riset dan inovasi yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
"Kinerja riset dan inovasi kita arahkan pada hilirisasi. Bagaimana sains dan teknologi bisa menjadi solusi atas persoalan pembangunan di Pulau Sumatera," tegas Prof Nyoman.
Sejumlah inovasi telah kami kembangkan, sambung Prof Nyoman, salah satunya, menara hidroponik berbasis pemanfaatan limbah air wudhu,
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
