RADARLAMPUNG.CO.ID-Jalan Desa Talang Mulya ke Talang Kelik dan Talang Haji atau sebaliknya pada Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Wan Abdul Rachman ditutup sementara sejak Sabtu lalu. Kepala UPTD KPHK Tahura Wan Abdul Rachman Eny Puspasari mengaku pihaknya telah menyediakan jalur hiking lainnya. \"Untuk jalur hiking kami alihkan, ada tiga alternatif pilihan yang bisa dipakai oleh pengunjung jalan kaki. Pertama masuk melalui depan penangkaran satwa menuju pos Talang Mulya. Dari sini, bisabdinikmati pemandangan alam, view Teluk Lampung, dan bisa sunrise juga saat shubuh dan juga bisa melakukan pengamatan satwa burung,\" jelasnya. Kemudian masuk lewat depan Penangkaran Rusa, kemudian belok kanan ada track menuju air terjun Batu Lapi. Disini bisa forest healing. Ketiga, masuk lewat depan penangkaran rusa ataupun lewat Desa Talang Mulya. \"Jadi nantinya lurus, samping pos sudah ada tracknya sampai ke air terjun Cikudus,\" lanjutnya. Kadis Kehutanan Provinsi Lampung Yayan Ruhyansyah mengatakan penutupan jalan ini sementara dan dalam rangka pemulihan eksosistem pada akses jalan dari Desa Talang Mulya ke Talang Kelik dan Talang Haji atau sebaliknya pada Kawasan Tahura Wan Abdul Rachman. \"Hanya yang melintasi Talang Mulya sampai Talang Haji (yng ditutup), karena kondisinya longsor dan erosi tinggi. Sehingga perlu dipulihkan. ini kan jalan poros yang terbuka itu supaya bisa sedikit demi sedikit kembali pulih secara alami,\" beber Yayan. Kemudian untuk akses masuk lainnya juga disebut Yayan sudah ada banyak sebelumnya. \"Kami hanya mencoba untuk mengembalikan kondisi yang saat ini terlihat kurang bagus, agar lebih cepat pulih. Karena kalau kita bisa cegah kendaraan lewat jalan itu, insya allah suluran dan semak akan memulai suksesi alaminya. Kami juga akan tanam dibeberapa titik tertentu pada jalur itu,\" lanjutnya. Sementara dalam surat yang dikeluarkan UPTD KPHK Tahura WAR, dituliskan akses jalan dalam Kawasan Tahura sebagaimana maksud di atas merupakan jalan khusus yang hanya digunakan untuk kepentingan pengelolaan Tahura. kedua, Kondisi jalan saat ini terbuka yang berakibat menimbulkan erosi dan longsor sehingga perlu segera dipulihkan.. Kemudian adanya pemanfaatan Jalan tersebut oleh sebagian masyarakat keluar masuk Kawasan Tahura tanpa izin telah berdampak pada terganggunya makhluk hidup lainnya (satwa dan tumbuhan). Hal ini tidak selaras dengan mandat utama pengelolaan Tahura sebagai koleksi tumbuhan dan satwa alami atau bukan alami untuk dikonservasi di dalam kawasan Tahura WAR. Dan atas pertimbangan tersebut, maka mulai saat ini akses jalan tersebut ditutup dan tidak perbolehkan untuk dimanfaatkan. Untuk selanjutnya akan dilakukan upaya rehabilitasi, sehingga kondisinya dapat pulih kembali. Penutupan jalan ini juga tidak hanya membuat masyarakat yang ingin hiking di kawasan Tahura terganggu. Namun juga pelarangan ini diberlakukan bagi komunitas olah raga minat husus ( Trall , Atv ) serta masyarakat pemanfaat lainnya. (rma/wdi)
Soal Penutupan Jalan di Tahura, Ini Akses Jalan Alternatif
Senin 26-10-2020,15:59 WIB
Editor : Widisandika
Kategori :