Ketua RT Mundur Karena Insentif Dipotong?

Selasa 01-06-2021,22:25 WIB
Editor : Alam Islam

RADARLAMPUNG.CO.ID - Sejumlah ketua Rukun Tetangga (RT) di Desa Penengahan, Kecamatan Waykhilau, Pesawaran mengundurkan diri. Langkah ini diduga dipicu pemotongan insentif yang dilakukan pemerintah desa.

Sumber Radarlampung.co.id menyebutkan, sudah tiga ketua RT yang secara resmi sudah mengundurkan diri. \"Saya beserta sejumlah tokoh masyarakat menanyakan mundurnya sejumlah ketua RT. Pasti ada alasannya,\" kata sumber tersebut, Selasa (1/6).

Dijelaskan, mundurnya sejumlah RT karena ada indikasi pemotongan insentif mereka. Sebab yang diterima setiap triwulan sekali tidak pernah utuh.

Satu bulan, mereka mendapat gaji Rp1 juta. \"Namun setiap gajian, mereka menerima dalam amplop sebesar  Rp2.250.000. Itu seluruh RT. Infonya dipotong untuk menutupi kegiatan dan lain sebagainya,\" ucapnya.

Tidak hanya itu. Ada informasi bahwa bantuan alsintan berupa alat bajak sawah dari Pemkab Pesawaran untuk kelompok tani Karya, hingga saat ini tidak jelas keberadaannya.

\"Menurut informasi dari ketua kelompok taninya, alat bajak sawah tersebut lagi dipinjamkan. Anehnya anggota kelompok tani malah tidak mengetahui kalau mereka mendapat bantuan tersebut. Alat itu dipinjamkan tanpa persetujuan kelompok dan bukan kepada kelompok tani lainnya,\" paparnya

Sementara salah seorang ketua RT, Masri saat dihubungi mengatakan, ia mundur karena tidak sanggup lagi bekerja mengemban tugas.

\"Tanggal 20 kemarin saya mengundurkan diri. Alasannya sudah nggak sanggup lagi kerja karena kesibukan. Setahu saya, ada dua yang mengundurkan diri,\" kata Masri.

Terpisah, Kepala Desa Penengahan Munipiyan membantah pengunduran diri ketua RT karena diduga adanya pemotongan insentif atau gaji mereka.

\"Nggak. Mundurnya ketua RT karena mereka merasa sudah tidak sanggup mengerjakan tugas dan tidak enak dengan kawan kawan lain. Sebab sering izin. Maka mereka mengundurkan diri secara baik baik,\" kata Munipiyan melalui pesan WhatsApp. (ozi/ais)

Tags :
Kategori :

Terkait