radarlampung.co.id - Niat Pemprov Lampung mengendalikan jumlah impor kopi yang masuk ke Lampung kian serius. Setelah sebelumnya Pemprov Lampung menyurati Menteri Perdagangan, rencananya Gubernur Lampung Arinal Djunaidi akan melakukan pertemuan dengan dua Meneteri untuk membahas persoalan impor kopi ini.
Ditemui usai menghadiri kegiatan Urun Daya dalam Pengendalian Kerusakan Perairan Darat (PKPD) di Hotel Horison Kamis (1/8), Arinal menyatakan masih melihat situasi dan kondisi untuk memanggil importir, AEKI, Dewan Kopi dan OPD.
\"Saya lihat dulu situasinya. Yang panting saya ingin membuat Lampung itu mandiri, kalau ternyata kopi itu ada kegagalan panen dan konsumsi yang dibutuhkan sangat diperlukan, maka impor menjadi salah satu solusi, tapi (impor) bukan untuk dibudidayakan,\" jelas Arinal.
Dirinya pun mengaku bakal melakukan pertemuan dahulu dengan Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian. \"Kalau saya ada rencana bertemu Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian dulu,” tambahnya.
Sementara sebelumnya memang Pemprov Lampung telah melakukan terobosan ihwal impor kopi yang masuk ke Lampung. Di mana, Pemprov mengirimkan surat kepada Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan untuk membatasi produk-produk yang akan mengganggu stabilitas produk pertanian Lampung, termasuk salah satunya kopi.
\"Iya (sudah kirim surat) ya kita akan selesaikan secara sistematis. Kita batasi supaya jangan sampai petani kita hasilnya sudah cukup bagus tapi harganya rendah oleh karena pasokan dari luar negeri,\" ujar Fahrizal belum lama ini. (rma/kyd)