Radarlampung.co.id - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menghadiri acara Konsultasi Regional (Konreg) untuk mensinergikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan penyusunan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, di Hotel Adimulya, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (13/8).
Dalam pemaparannya, Arinal mengusulkan sejumlah hal penting terkait pembangunan Provinsi Lampung. “Dalam perspektif pembangunan nasional, ke-33 agenda kerja yang akan diwujudkan 5 tahun ke depan sepenuhnya akan mendukung dan sinergi dengan prioritas RPJMN 2020-2024. Tentunya dalam mewujudkan hal tersebut, diperlukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergtias antar jenjang Pemerintahan termasuk Pemerintah Pusat,\" kata Arinal dihadapan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro.
Terlebih, dalam dokumen rancangan RPJMN 2020-2024, Arinal memberikan beberapa tanggapan dan usulan. Mulai penanganan jalan nasional dan 14 exit toll di Provinsi Lampung yang terkoneksi dengan pusat-pusat perekonomian, peningkatan beberapa status jalan Provinsi menjadi Jalan Nasional, dan pembangunan jalan tol khusus Lematang-Pelabuhan Panjang.
\"Peningkatan konektivitas transportasi kereta api tersebut di antaranya pembangunan kereta api Bandara Raden Intan II-Kota Bandar Lampung, pembangunan Longcut Tegineneng-Tarahan, pembangunan doubletrack ruas batas sumatera selatan-Giham dan Kotabumi-Tarahan, pembangunan jalur kereta api Tarahan-Pelabuhan Bakauhenni, serta reaktivasi jalur kereta api ke Pelabuhan Panjang guna mendukung konektivitas Pelabuhan Panjang sebagai pelabuhan internasional pada sistem angkutan kereta api,\" beber Arinal
Dirinya juga mengusulkan memberikan dukungan penambahan alokasi kegiatan bagi daerah penyangga ketahanan pangan Nasional. Hal ini mengingat Provinsi Lampung yang juga merupakan penyangga ketahanan pangan nasional dan sebagai penghasil komoditas pertanian yang besar seperti ubi kayu, nanas, pisang, kopi, tebu, lada, padi, jagung, udang, dan sapi.
Usulan lain yang disampaikan Gubernur terkait peningkatan industri pengolahan Provinsi Lampung, peningkatan daya dukung lingkungan hidup mulai pemanfaatan sampah sebagai sumber energy, peningkatan daya dukung fungsi Lindung, peningkatan daya dukung air permukaan, mendukung pengarusutamaan ketangguhan dan pengurangan resiko bencana seperti pengadaaan alat early warning system (EWS) terutama di kawasan selat sunda dan kabupaten rawan bencana. (rma/rls/kyd)