Target Bank Lampung di 2019

Senin 11-03-2019,17:11 WIB
Editor : Kesumayuda

Radarlampung.co.id - Sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD), Bank Lampung terus membidik target pertumbuhan dan terus optimis dalam hal pencapaian dari segi Asset, Kredit, maupun Dana Pihak Ketiga (DPK) di tahun 2019.  Bahkan, untuk tahun ini Bank Lampung menargetkan adanya pertumbuhan Asset sebesar 7,63 persen dibanding tahun 2018. Kepala Divisi (Kadiv) Perencanaan dan Pengembangan Bank Lampung, Ahmad Ben Bella memaparkan, tahun 2019 pihaknya menargetkan pencapaian kepemilikan Asset senilai Rp7,9 triliun atau naik sebesar 7,63 persen dibandingkan tahun 2018, sebesar Rp7,4 triliun.  \"Kita optimis Asset ini akan bertumbuh sebanyak 7,63 persen. Hal ini seiring proyeksi pertumbuhan ekonomi Lampung yang berada dikisaran 5,1 persen sampai dengan 5,5 persen di tahun 2019 ini,\" kata Ben Bella saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (11/3).  Selain Asset, ia juga menambahkan, bahwa untuk pos kredit juga diprediksi akan bertumbuh diangka 13,67 persen, yang awalnya sebesar Rp4,5 triliun pada tahun 2018 menjadi sebesar Rp5,1 triliun di tahun 2019.  Bahan pada pos DPK, Ben Bella juga memperkirakan akan terjadi pertumbuhan sekitar 25,24 persen, yang awalnya Rp4,6 triliun mejadi Rp5,7 triliun di tahun yang sama. \"Sedangkan untuk laba, Bank Lampung optimis tumbuh sebesar 9,30 persen. Yakni yang awalnya sebesar Rp137,8 miliyar di tahun 2018, menjadi Rp150,6 miliyar di tahun 2019,\" tandasnya. Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) Bank Lampung, Eria Desomsoni menuturkan, selama satu di bawah kepemimpinannya, Bank Lampung telah menunjukan perkembangan yang cukup baik. Ini dibuktikan dengan peningkatan aset Bank Lampung yang awalnya sebesar Rp5,9 triliun di tahun 2017, menjadi Rp7,4 triliun di tahun 2018.  Kemudian dari sisi kredit mengalami peningkatan sebesar 10,76 persen, yang awalnya sebesar Rp4,1 triliun di tahun 2017 menjadi Rp4,5 triliun di tahun 2018. Peningkatan juga terjadi pada dana pihak ketiga yang awalnya sebesar Rp4,2 triliun di tahun 2017, menjadi Rp4,6 triliun di tahun 2018. (ega/kyd)

Tags :
Kategori :

Terkait