Kondisi Memprihatinkan, Eksa Butuh Perhatian Darmawan dan Pemerintah

Sabtu 30-11-2019,17:18 WIB
Editor : Kesumayuda

Radarlampung.co.id - Kondisi kesehatan Eksa Satia (7 bulan), balita penderita Atresia Bilier hingga kini semakin memprihatinkan. Ditambah lagi kekhawatiran pihak keluarga akan terkendala biaya pengobatan memicu keputusasaan. Hal itu diungkapkan Pendamping Eksa, Firman. Menurutnya, balita perempuan itu hingga kini masih mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. \"Eksa saat ini masih dirawat di RSCM, pihak dokter masih melakukan perawatan terutama pokok pemenuhan gizinya,\" katanya, Sabtu (30/11). Namun, pokok pemenuhan gizi tidak lah murah. Untuk satu kaleng kecil dihargai Rp350 ribu, di mana harga nominal itu tidaklah murah bagi keluarga Eksa. \"Beberapa kali forum anak Sejahtera Bandarlampung memberikan bantuan kepada keluarga, tetapi biaya hidup dan juga susu yang dibutuhkan Eksa membuat kita khawatir pengobatan gak bisa jalan lagi, karena memang tidak ada biayanya dan keluarga penderita juga bukan orang mampu,” terangnya. Dirinya berharap ada donatur baik itu dari Pemerintah dan lainya bisa membantu Eksa yang kondisi perutnya semakin membesar. \"Mudah-mudahan ada jalan, pemerintah juga bisa melihat kondisi Eksa dan membantu keluarga yang di Jakarta,\" tandasnya. Bagi yang ingin menyumbangkan sedikit rezeki dari harta yang dimiliki bisa menghubungi nomor telepon 081366276063. Sebelumnya diberitakan, Berdasarkan hasil didiagnosa dokter, Eksa mengidap Atresia Bilier atau gangguan pada saluran empedu. Untuk biaya operasi transpalantasi hati sibutuhkan dana sekitar Rp1 Miliar lebih. Ditemui dikediamannya di jalan Pangeran Antasarai Gang Toyib, RT 02 LK 1, Kedamaian Bandarlampung, Kamis (19/9), bayi perempuan dari pasangan Muhammad Jaka Sanjaya (31) dan Eka Astuti (30) itu terlihat sangat lemas. Sang Ibu Eka menceritakan bahwa dirinya mulai merasa ada yang tidak beres dari anak ketiganya nya itu, pasalnya diumur empat bulan Eksa tiba-tiba saja mucul penyakit seperti cacar yang berisikan nanah, kemudian perlahan warna kulit yang selalu berubah-ubah terlebih saat ia menangis. “Awalnya ada gejala kaya penyakit cacar tapi keluarnya nanah diseluh badan, pas dicek darahnya di Puskesmas katanya bagus sehat hanya perlu banyak berjemur saja. kemudian setiap tidur kayak orang senep (begah, red) selalu menangis tiap hari perutnya selalu keras, susah makan, jadinya kalau mau tidur ya harus didekap seperti ini,” katanya, sambil menahan tangis.(Mel/kyd)

Tags :
Kategori :

Terkait