RADARLAMPUNG.CO.ID - Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus melakukan audiensi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Pertemuan yang berlangsung di Balairung Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, Rabu (19/5), diikuti Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Tri Umaryani, Kepala Bappeda Agustanto Basmar, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Nata Djudin Amran serta Yori Antar dari Konsultan Nasional.
Audensi diawali dengan pemaparan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Lambar. Antara lain 10 destinasi wisata unggulan, Festival Sekala Bekhak (FSB) dan even-even pendamping lainnya seperti Pesta Sekura.
Kemudian program-program yang mendukung destinasi wisata lain di kabupaten berjuluk Bumi Beguai Jejama Sai Betik tersebut. Di antaranya Sekolah Kopi dan Festival Kopi serta potensi Ekraf.
Tidak hanya itu. Parosil juga membeberkan perkembangan jumlah kunjungan wisatawan dari tahun 2018 hingga 2020.
Untuk kunjungan wisatawan nusantara pada 2018 sebanyak 16.372 orang, meningkat tahun 2019 sebanyak 109.404 orang, dan naik signifikan pada tahun berikutnya sebanyak 182.408 orang.
Sementara kunjungan wisatawan mancanegara akibat pandemi Covid-19 mengalami penurunan pada tahun 2020. Yakni hanya lima orang. Sementara tahun 2019 sebanyak 881 orang, dan tahun 2018 655 orang.
”Selanjutnya untuk kebijakan strategis, yang pertama pengembangan pariwisata berkelanjutan, redesign pengembangan pariwisata pedesaan, peningkatan daya tarik wisata, pengembangan ekonomi kreatif serta branding pariwisata Lampung Barat,\" kata Parosil.
Kemudian perubahan strategi komunikasi pemasaran, kampanye promosi wisata lokal, pembebasan pajak daerah bagi pelaku usaha pariwisata selama enam bulan, penerapan CHSE serta sertifikasi penerapan CHSE.
Dalam kesempatan itu, Parosil menyampaikan permohonan dukungan meliputi pengembangan pariwisata berlanjutan pada desa wisata, pengembangan kawasan danau ranau sebagai kawasan strategis pariwisata nasional, dan pengembangan kawasan GEO wisata Suoh sebagai kawasan Geopark Nasional.
Lalu pengembangan sebagai kabupaten kreatif melalui kegiatan uji petik penilaian mandiri kabupaten/kota Indonesia, peningkatan aksesabilitas dan amenitas pada destinasi wisata unggulan.
”Pemkab Lampung Barat juga mengharapkan keikutsertaan dalam misi pariwisata budaya di tingkat internasional sebagai wadah promosi, fasilitasi manajemen pendukung pengembangan dan pemasaran pariwisata, peningkatan kapasitas SDM kepariwisataan, pengembangan sistem informasi kepariwisataan serta dukungan even pariwisata dan budaya,” urainya. (nop/ais)