Lamtim akan Jalin Kerjasama dengan Perguruan Tinggi untuk Isi Kebutuhan Dokter Spesialis

Kamis 28-11-2019,19:31 WIB
Editor : Anggri Sastriadi

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Lampung Timur berencana menjalin kerjasama dengan fakultas kedokteran dari sejumlah perguruan tinggi. Bupati Lampung Timur Zaiful Bokhari menjelaskan, rencana kerjasama dengan sejumlah fakultas kedokteran dari sejumlah perguruan tinggi itu dalam rangka mengisi kekosongan tenaga dokter spesialis untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sukadana. Menurutnya, pada rekrutmen CPNS tahun 2019 ini sebenarnya Pemkab Lamtim mendapat alokasi 5 dokter spesialis. Yaitu, dokter spesialis anak, spesialis bedah, spesialis penyakit dalam, spesialis saraf serta spesialis telinga, hidung dan tenggorokan (THT) Namun, hingga berakhirnya jadwal pendaftaran CPNS formasi untuk dokter spesialis tidak ada pelamarnya. Karenanya, Pemkab Lamtim sedang berusaha mencari solusi untuk mengisi kebutuhan dokter spesialis tersebut. Sebenarnya terus Zaiful, beberapa tahun lalu Pemkab Lamtim sudah pernah memberangkatkan sejumlah dokter umum untuk mengikuti pendidikan spesialis. Namun, ada sejumlah dokter yang telah mengikuti pendidikan dokter spesialis tidak kembali lagi ke Lamtim. “Untuk mengantisipasi kejadian serupa maka, solusi untuk mengisi kebutuhan dokter spesialis yang akan dilaksanakan adalah menjalin kerjasama dengan fakultas kedokteran dari sejumlah perguruan tinggi,” terangnya. Ditambahkan, bentuk kerjasama yang akan dilaksanakan antara lain, Pemkab Lamtim meminta sejumlah perguruan tinggi menempatkan tenaga dokter yang sedang menempuh pendidikan spesialis tingkat akhir untuk magang di Lamtim. “Beberapa waktu lalu, kerjasama serupa pernah dilaksanakan dan akan coba diterapkan kembali,” imbuhnya. Terpisah Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Lampung Timur M.Ridwan menjelaskan, total pelamar yang telah mendaftar CPNS Lamtim sebanyak 3.778 orang. Dari jumlah tersebut dari hasil verfikasi 3.193 di antaranya dinyatakan memenuhi syarat, 275 tidak memenuhi syarat (TMS) dan 310 masih dalam tahap verfikasi. “Hingga berakhirnya jadwal pendaftaran, untuk formasi dokter spesialis tidak ada pelamarnya,” pungkas M.Ridwan. (wid).

Tags :
Kategori :

Terkait