RADARLAMPUNG.CO.ID - Sebagai kawasan yang kaya dengan berbagai macam komoditas pertanian, Lampung dapat dikatakan sebagai salah satu sentra agroindustri di Indonesia.
Usaha bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan produk turunannya dapat dikelola dengan \'subur\' di Lampung.
Peternakan adalah satu dari berbagai usaha yang paling prospektif dan banyak dilirik oleh masyarakat. Tidak melulu tentang bisnis penggemukan ternak, bisnis pakan ternak ternyata memiliki margin yang cukup besar.
Seperti yang dilakukan oleh generasi muda Lampung Tengah di Seputih Raman. Di bawah naungan CV Raman Farm Sejahtera, Indra Sofwatama, alumni Unila yang menjadi owner perusahaan tersebut, selama lima tahun terakhir giat menggerakkan masyarakat sekitar untuk mengolah limbah pertanian, seperti limbah sawit, onggok, bonggol jagung, kulit kopi, dan produk samping lain, menjadi pakan ternak yang memiliki customer hingga ke Sumatera Barat dan Pulau Jawa dengan omset ratusan juta perbulan.
Namun, sebagai usaha yang relatif masih baru, banyak tantangan yang harus diselesaikan agar bisnisnya terus berkembang secara berkelanjutan.
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan ini adalah tata kelola rantai pasok. Dari sejak bahan baku datang dari supplyer hingga data jejaring distribusi produk kepada end user.
Padahal, konektifitas antar komponen bisnis di era modern saat ini adalah salah satu kunci penentu produktivitas dan kontinyuitas sebuah usaha.
Data setiap komponen rantai pasok diharapkan dapat diperbarui secara real time agar pemilik usaha dapat segera mengambil keputusan apabila terjadi situasi darurat. Misalnya ketika stock bahan baku langka, sedangkan permintaan selalu mengalami peningkatan.
[caption id=\"attachment_222919\" align=\"alignnone\" width=\"1160\"]
Tim Pengabdian Unila Ciptakan Sistem Rantai Pasok Industri Pakan Ternak Digital Berbasis IoT
Minggu 17-10-2021,16:19 WIB
Editor : Ari Suryanto
Kategori :