Beras Adan, Komoditas Unggulan dari Perbatasan Kaltara

Sabtu 21-11-2020,01:25 WIB
Editor : Widisandika

RADARLAMPUNG.CO.ID-Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) mencatat dari dataran tinggi Borneo, khususnya Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, terdapat komoditas pertanian. Yakni beras adan yang memiliki ciri khas aroma, cita rasa dan tekstur yang halus. Beras adan diunggulkan karena termasuk beras organik berkualitas yang terbagi menjadi tiga jenis yaitu putih, merah, dan hitam. Padi adan putih, hitam, dan merah atau dalam bahasa lokal pade adan buda, hitem, dan sia merupakan varietas lokal dan menjadi bagian dari warisan budaya masyarakat adat di dataran tinggi Krayan. Selama proses penanaman beras adan ini masyarakat menggunakan pola pertanian alami yang dipadukan dengan peternakan kerbau, dan memanfaatkan air jernih dari gunung untuk irigasi persawahan. Pihak Malaysia pernah mengklaim kepemilikan beras adan. Hal ini lantaran Kecamatan Krayan berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia. Namun pemerintah daerah tidak tinggal diam akan hal idan berusaha mempertahankan beras adan agar tidak diakui negara lain. Hasilnya kini beras adan sudah mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis (IG) dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia pada 6 Januari 2012 lalu. Saat ini Kemenkumham, terus mendorong pelindungan Kekayaan Intelektual (KI) di daerah-daerah melalui Kantor Wilayah di seluruh Provinsi agar potensi KI tersebut dapat berkembang dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani. \"Salah satu komoditas yang memiliki jumlah produksi dan nilai ekonomi yang tinggi di Kabupaten Nunukan adalah beras adan yang harganya dapat mencapai empat kali lipat dari beras biasa, jadi ini merupakan potensi di daerah perbatasan,\" ujar Asisten Deputi Bidang Potensi Kawasan Perbatasan Darat, Asnil, dalam keterangan persnya yang diterima radarlampung.co.id. Setiap musim panen, penjual beras dari Malaysia akan memesan atau datang langsung untuk membeli beras adan dari petani di kawasan perbatasan ini. Asnil menuturkan harga beras adan naik saat diekspor ke negara tetangga. \"Harga lokal 30.000-35.000 per kilogramnya, kalau masuk Malaysia bisa naik jadi 80.000-100.000\", tambahnya. (rls/wdi)

Tags :
Kategori :

Terkait