RADARLAMPUNG.CO.ID-Terus meningkatnya temuan kasus Covid-19 di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) membuat daerah setempat kini ditetapkan sebagai zona oranye penyebaran Covid-19. Beberapa kebijakan pun akhirnya dilakukan, diantaranya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada satuan pendidikan yang semula sudah diberlakukan Belajar Tatap Muka (BTM) kembali diterapkan sistem Belajar Dari Rumah (BDR) melalui daring (dalam jaringan/online). Demikian diungkapkan oleh Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Tubaba, Eri Budi Santoso, S.Sos, MH, usai Rapat Satgas Covid-19 Tubaba yang berlangsung di Ruang Rapat Wakil Bupati, Senin (26/10). Rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Bupati Tubaba Fauzi Hasan, SE, MM, yang juga dihadiri Kapolres Tubaba dan Dandim 0412/LU, serta unsur terkait lainnya. \"Ya, itu (KBM Daring) adalah salah satu hasil rapat tersebut. Tapi, saat ini masih tiga kecamatan dulu yang menerapkan KBM Daring tersebut, yakni di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Tulang Bawang Udik, dan Tumijajar. Sedangkan di wilayah lainnya masih melihat perkembangan kedepan,\"ungkapnya yang juga selaku Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Tubaba melalui pesan WhatsApp, Senin (26/10). Selain itu, lanjutnya, Kantor Dinas Kesehatan yang berada di Gedung Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) ditutup selama 14 hari kedepan terhitung sejak Jum\'at (23/10) pekan lalu. Hal ini menurutnya dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, mengingat sejumlah tenaga kesehatan di Tubaba terkonfirmasi positif Covid-19.\"Dinas Kesehatan tetap ada pelayanan, namun dialihkan ke Gudang Farmasi di Kelurahan Panaragan Jaya (Belakang Poned Panaragan Jaya-Tulang Bawang Tengah),\"terangnya. Lalu, jelasnya, Satgas Covid-19 Kabupaten Tubaba juga harus meningkatkan program pencegahan dan penanganan Covid-19 agar kasus tidak meluas, termasuk langkah sosialisasi agar lebih intensif dilakukan.\"Perizinan keramaian akan lebih selektif dan operasi yustisi akan terus ditingkatkan. Tidak hanya itu, untuk jumlah orang kantor-kantor akan dikurangi menyesuaikan ruang agar physical distancing (jaga jarak) sebagai salah satu protokol kesehatan tetap berjalan dengan baik,\"urainya. Lebih dari itu, Ebe, sapaan akrabnya, menyebutkan bahwa rapat Satgas Covid-19 tersebut juga menghasilkan satu kebijakan terkait pasien Covid-19 dan keluarganya, yakni akan mendapatkan bantuan sembako dari Pemkab Tubaba.\"Pos anggaran untuk bantuan tersebut berasal dari dana BTT (Belanja Tak Terduga) Dinas Sosial Kabupaten Tubaba,\"tandasnya, seraya menambahkan bahwa penyemprotan desinfektan ke kantor-kantor SKPD sudah dilakukan pekan lalu, dan akan dilaksanakan kembali pekan ini. Diketahui, kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Tubaba bertambah menjadi 14 orang. Hal ini setelah ada penambahan 1 (satu) kasus baru pada tanggal 24 Oktober 2020. Yakni Nn. PA (21), warga Marga Kencana-Tulang Bawang Udik. Hal ini berdasarkan Hasil Pemeriksaan Swab pada Labkesda Provinsi Lampung tanggal 23 Oktober 2020. Saat ini, pasien tersebut sudah menjalani perawatan dan isolasi di RSUD Tubaba \"Selanjutnya akan dilakukan tracking terhadap orang - orang yang pernah kontak erat dengannya. Jadi, total pasien yang total pasien yang sedang menjalani perawatan dan isolasi berjumlah 14 orang. Di RSUD Tubaba 9 orang, RSUD Abdoel Moeloek-Bandar Lampung 2 orang, RS Yukum Medical Center-Bandar Jaya 1 orang, dan di Lampung Timur 2 orang,\"terang Juru Bicara Satgas Covid-19 Tubaba, Eri Budi Santoso, S.Sos, MH. (fei/rnn/wdi).
Tubaba Zona Oranye, Ini Langkah Satgas Covid-19
Senin 26-10-2020,17:17 WIB
Editor : Widisandika
Kategori :