BP3TKI Turut Cari Keberadaan Buruh Migran Metro

Kamis 28-03-2019,12:30 WIB
Editor : Widisandika

radarlampung.co.id-Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) wilayah Lampung, merespon informasi hilangnya Juriah (29) buruh migran asal Kota Metro. BP3TKI menyatakan, Juriah berangkat melalui jalur ilegal. Hal tersebut diungkapkan Kasi perlindungan dan pemberdayaan BP3TKI Lampung, Waydinsyah, S.Sos, dikantornya, Kamis (28/3). Menurutnya, TKI tujuan ke Abu Dhabi Uni Emirat Arab sudah ditutup. Hal ini berdasarkan Kepmen (Keputusan Menteri) nomor 260 tahun 2015 tentang penghentian/pelarangan penempatan tenaga kerja Indonesia pada pengguna perseorangan di beberapa negara di wilayah timur tengah. \"Ada 18 negara di timur tengah yang sudah ditutup penyaluran TKI. Salah satunya di Abu Dhabi. Makanya nggak mungkin TKI itu berangkat melalui jalur resmi,\"ujarnya. Namun, Waydinsyah akan mencari informasi keberadaan warga Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat itu, yang hilang sejak beberapa pekan lalu. \"Nanti, akan kita cari tahu keberadaannya. Langkah kita, dalam waktu dekat akan koordinasi dengan Disnaker Provinsi dan kota Metro, mencari informasi sumber-sumber yang bisa dipercaya dan menjadi rujukan dalam menemukan keberadaan Juriah,\"jelasnya. Hingga saat ini, BP3TKI Lampung belum mendapatkan dokumen resmi maupun pelaporan dari pihak keluarga. \"Walaupun belum ada laporan resmi dari keluarga. Kami tetap akan mencari keberadaannya,\" katanya. Diberitakan, Juriah (29) hilang kontak di  Abu Dhabi Uni Emirat Arab sejak 13 maret lalu. Kepala Disnakertrans Kota Metro Rakhmat Zainuddin melalui Kabid Ketenagakerjaan Aprizal menjelaskan, setelah dicek oleh staf Disnakertrans, buruh migran tersebut tidak terdaftar di kantor Disnakertrans Kota Metro. Menurut Kenni, Ibu Juriah saat ditemui di kediamannya, Selasa (26/3) anaknya mengaku mendapat kekerasan dari pihak agen di penampungan. “Sejak tanggal 13 itu sudah tidak bisa dihubungi. Tadinya sms ke adiknya, dek, teteh sekarang kembali kekantor, teteh mendapat kekerasan di kantor. Teteh ditempeleng, dipukul,” katanya sambil meniru pesan dari Juriah. Kemudian Juriah sempat menelpon keluarganya. Dan dari sambungan telepon Juriah mengaku akan dikembalikan ke kantor tempat penampungannya selama di Abu Dhabi. “Terus yang terakhir ngebel, dia itu ngomong gini Bu minta doanya sama bapak dan ibu. Saya diambil sama majikan lagi, tapi nanti sore dikembalikan lagi ke kantor (Agen). Tapi orang kantor ancamannya kalau kamu balik lagi ke kantor ini, kepala jadi di bawah kaki di atas. Setelah itu sudah tidak ada kabar lagi sampai sekarang,” jelasnya. (yud/wdi)

Tags :
Kategori :

Terkait