Muhyiddin pun mulai menyusun koalisi \'pintu belakang\': Pakatan Nasional. Isinya: sebagian anggota DPR dari Partai Pribumi Bersatu, 11 anggota DPR dari Partai Keadilan Rakyat, anggota DPR dari Partai Islam Pas, Partai Serawak dan semua anggota DPR dari UMNO --yang kalah telak di Pemilu 2018.
Ada 11 anak buah Anwar Ibrahim yang membelot ke Pakatan Nasional. Termasuk Azmin Ali, wakil Anwar di PKR.
Menurut daftar yang dibuat Mahyuddin sebanyak 114 anggota DPR berada di dalam Pakatan Nasional. Berarti sudah mayoritas mutlak --lebih separo anggota parlemen yang 222 kursi.
Daftar 114 orang itulah yang disodorkan Muhyiddin kepada Yang di-Pertuan Agong.
Melihat daftar itu YDA pun memberhentikan Mahathir dan mengangkat Muhyiddin sebagai perdana menteri --dilantik hari Minggu kemarin.
Adakah Dr Maszlee yang dimundurkan Mahathir itu ikut Muhyiddin Yasin di Pakatan Nasional?
Nama Maszlee memang masuk daftar 114 anggota DPR itu.
Tapi sehari kemudian Maszlee sendiri bikin pengumuman panjang. Intinya: ia tetap di belakang Mahathir. Ia merasa tidak bisa satu rumah dengan para koruptor --maksudnya UMNO-- yang sebagiannya sekarang sedang diproses di pengadilan.
Adanya perubahan sikap seperti Maszlee itulah yang membuat Mahathir masih optimistis. Ia yakin bisa menjadi perdana menteri lagi. Minggu depan. Ia yakin bisa mendapat setidaknya 112 dukungan anggota DPR.
Mahathir masih harus membuktikan itu 9 Maret depan. Yakni saat DPR bersidang.
Mahathir sendiri sudah mendapat dukungan Anwar Ibrahim: untuk tetap menjadi perdana menteri lagi. Tidak usahlah ada komitmen untuk menyerahkan jabatan itu padanya kelak.
Anwar yang semula sudah bergelar Perdana Menteri Tinggal Tunggu Waktu kini lebih berpikir menyelamatkan agenda reformasi.
Atau, seperti dalam kata-kata Mahathir --yang diucapkan setelah Muhyiddin dilantik kemarin-- \"Aneh juga, pemenang Pemilu sekarang harus menjadi oposisi\".(Dahlan Iskan)