Melalui Seminar, IK DMI Beber Makna Islam Rahmatan Lil\'Alamin

Minggu 14-04-2019,14:58 WIB
Editor : Ari Suryanto

RADARLAMPUNG.CO.ID - Ikatan Khatib Dewan Masjid Indonesia (IK DMI) Lampung menggelar seminar kebangsaan bertema Islam Rahmatan Lil\'Alamin, Minggu (14/4), di Aula Gedung Semergou Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung. Acara tersebut di buka Wali Kota Bandarlampung Herman H.N. diwakili Kabag Kesbangpol Bandarlampung Suhendar. Seminar ini menghadirkan pemateri utama Kombes R. Ahmad Nurwakhid dari Kepala Banops. Densus 88 anti teror Mabes Polri. Selain pemateri utama yang menyampaikan materi dengan tema Peran Khatib Terhadap Pencegahan Paham Radikalisme dan Ekstrimisme, juga hadir empat pemateri lainnya. Yaitu Ketua Umum PW IK DMI Lampung Ust. Ahmad Dimyathi dengan tema Khatib adalah Imam Salat yang Aqra dan Afqah. Dilanjutkan oleh Wakil Rektor III Universitas Lampung Prof. Kharomani dengan tema Langkah Kongkret dan Strategis, Pencegahan Paham Radikalisme di Lingkungan Kampus, lalu Dr. Abdus Syukur Wakil Ketua PW NU Lampung dengan tema Perguruan Tinggi Islam Perannya Dalam Deradikalisasi Paham Tertutup. Serta Direktur Reserse Narkoba Polda Lampung Kombes Shobarmen dengan materi bertema Sinergi Pembangunan Moral Negeri Melalui Agama dan Teknologi. Seminar nasional yang digelar IK-DMI Lampung itu sendiri mengundang mahasiswa/i se-Lampung. Agus Faisal Asyha ketua panitia pelaksana pelantikan, rakernas, dan seminar kebangsaan IK DMI Lampung, kepada Radarlampung.co.id mengatakan, seminar kebangsaan ini diikuti perwakilan kampus yang ada di Lampung. Seperti Unila, Polinela, UIN, dan lainnya. \"Mereka berkumpul disini,\" ujarnya, Minggu (14/4). Dengan mengusung tema Islam Rahmatan Lil\'Alamin, menurut Agus mengupas Islam dari sisi agama dan negara. \"Jadi Islam Rahmatan Lil\'Alamin, merupakan islam yang mengayomi, isalam yang damai, islam yang menuh cinta dan islam yang penuh kasih. Itulah Islam Rahmatan Lil\'Alamin,\" ungkapnya. Harapan dari IK DMI Lampung dengan terselenggaranya seminar kebangsaan adalah, bagaimana generasi muda sebagai generasi penerus yang mampu memberikan pemahaman yang benar mengenai islam khusunya untuk kedamaian, kebahagiaan, keimanan, serta demi persatuan Indonesia. \"Karena ini ada di pundak-pundak mereka untuk Indonesia kedepan, makanya kita ambil anak-anak muda dalam hal ini mahasiswa/i sebagai peserta, karena selama ini radikalisme terpapar di kampus-kampus. Kita ingin mereka (mahasiswa/i, red) memahami islam dengan baik, benar, khusyuk, dan langsung dipandu orang-orang kompeten di bidangnya,\" terangnya. (pip/sur) 

Tags :
Kategori :

Terkait