Menko Airlangga Harapkan Dukungan Media untuk Indonesia Bangkit

Kamis 08-04-2021,09:00 WIB
Editor : Alam Islam

RADARLAMPUNG.CO.ID - Perjuangan Indonesia untuk memulihkan kesehatan dan membangkitkan ekonomi dari pandemi Covid-19 berlanjut.

Mengutip pernyataan Presiden Jokowi, pada 2021 akan menjadi tahun penuh peluang, tahun pemulihan ekonomi nasional dan global. Ini saat yang tepat kembali bekerja, mengembangkan usaha, dan optimistis memanfaatkan peluang.

’’Saya mengajak kita semua untuk bersama-sama mewujudkan pemulihan ekonomi melalui sinergi dan koordinasi yang baik. Kita perlu mendapat dukungan dari semua stakeholder termasuk media,” ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara webinar bertajuk ’2021: Indonesia Bangkit’, Rabu (7/4).

Airlangga yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) mengatakan, penanganan kasus Covid-19 di Indonesia relatif lebih baik dibandingkan dengan global.

Data per 6 April 2021 menunjukkan, tren persentase kasus aktif Indonesia sudah mencapai single digit sebesar 7,4 persen dan lebih rendah dari pada global sebesar 17,3 persen.

Catatan positif lainnya adalah, pada persentase kasus kesembuhan Indonesia sebesar 89,9 persen yang lebih tinggi dari pada global sebesar 80,5 persen.

Hal ini tidak terlepas dari efektivitas pelaksanaan PPKM Mikro di saat gelombang 3 (third wave) Covid-19 melanda beberapa negara.

Program vaksinasi juga terus dijalankan untuk mencapai kekebalan komunal. Hingga 6 April 2021, progres vaksinasi nasional dosis 1 dan 2 telah melebihi 13,4 juta suntikan, dengan kapasitas vaksinasi dapat mencapai 500 ribu suntikan per hari.

”Angka tersebut menjadikan Indonesia berada pada urutan ke-8 di dunia. Bahkan, dalam hal penyuntikan yang dilakukan oleh negara bukan produsen vaksin, Indonesia berada dalam urutan 4 besar dunia,” terang Airlangga.

Melihat perkembangan yang ada, Airlangga meyakini bahwa perekonomian Indonesia akan rebound pada 2021 pada kisaran 4,5 persen sampai dengan 5,3 persen.

Untuk dapat mewujudkan ekspektasi ini, diperlukan langkah kebijakan yang tepat dalam memulihkan ekonomi nasional. Kebijakan pemerintah akan difokuskan untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor.

Dari sisi produksi, beberapa sektor utama seperti manufaktur, perdagangan, penyedia akomodasi dan makanan minuman, serta transportasi mengalami perbaikan.

Sejumlah sektor bahkan mampu tumbuh signifikan. Antara lain informasi dan komunikasi, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, pertanian serta jasa pendidikan.

Airlangga menuturkan, indikator ekonomi Indonesia terus menunjukkan sinyal pemulihan. Dari sisi sektor riil, aktivitas manufaktur telah memasuki fase ekspansi.

Selain itu, indeks keyakinan konsumen, penjualan ritel, dan penjualan kendaraan bermotor telah membaik dibandingkan pada awal pandemi tahun lalu.

”Di saat yang sama, peningkatan harga komoditas telah membuat neraca perdagangan mengalami surplus dalam 10 bulan berturut-turut. Dari sisi sektor eksternal, nilai tukar rupiah dan indeks harga saham telah kembali ke level pra-Covid-19,” ungkapnya.

Pemerintah melanjutkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 dengan anggaran mencapai Rp699,4 triliun atau naik 21 persn dari realisasi PEN 2020.

Data terkini menunjukan realisasi Program PEN sampai dengan 1 April 2021 mencapai Rp123,26 triliun atau 17,6 persen dari pagu. (rls/ais)

Tags :
Kategori :

Terkait