Miris, Jalan Lampura Kian Menyedihkan

Jumat 27-11-2020,19:42 WIB
Editor : Yuda Pranata

radarlampung.co.id - Sejumlah titik ruwas jalan di Kabupaten Lampung Utara (Lampura), saat ini mengalami kerusakan yang cukup parah. Kendati begitu, nampaknya pemerintah setempat minim melakukan perbaikan jalan. Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lampura, Syahrizal Adhar menjelaskan, Kabupaten Lampura sejak tahun 2018 untuk pemeliharaan jalan Kabupaten terhambat. Hal ini dikarenakan tidak dilaksanakannya pemeliharaan jalan pada tahun itu, sehingga meninggalkan beban pekerjaan dan hutang  yang cukup besar.

Selain itu, lanjutnya, pada tahun 2019 dana perbaikan jalan sangat minim dan beberapa paket dari Dana Alokasi Umum (DAU) gagal lelang yang diakibatkan dari beberapa faktor.

\"Tahun 2020 ini, dalam kesepakatan bersama Pemerintah Daerah dengan DPRD Kabupaten Lampura, kegiatan pemeliharaan jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di tiadakan karena adanya anjuran untuk melunasi hutang-hutang yang terkait pada tahun 2018 lalu,\" ungkap Syahrizal, Jumat (27/11).

Syahrizal Adhar yang juga menjabat sebagai Plt. BABPDA Kabupaten Lampura, menjelaskan bahwa pada tahun 2020 untuk Dana Alokasi Umum yang dianjurkan untuk pemeliharaan dan peningkatan jalan ditiadakan alias Rp.0, yang disediakan hanya Rp800 juta untuk belanja tanggap darurat yang telah dikerjakan dibeberapa wilayah, seperti jalan Sribasuki, Wonogiri, di Jalan Tukul Subroto, dan seterusnya.

\"Saya jelaskan bahwa dana untuk pemeliharaan atau peningkatan jalan pada tahun 2020 ini Rp.0, saya tekan kan lagi Rp.0 yang ada Cuma Rp800 juta untuk belanja tanggap darurat yang sudah dikerjakan di Sribasuki, Wonogiri, di Jalan Tukul Subroto, dan yang lainnya,\" tegasnya. Akibat dari terhambatnya dana tersebut, menyebabkan beberapa jalan poros Kabupaten dalam kondisi rusak berat. Tidak hanya itu, DAK untuk pemeliharaan jalan pada tahun 2021 yang akan datang kondisinya sama seperti pada tahun 2020, yaknk Rp0.

\"Untuk pembagian dana belanja tanggap darurat sebesar Rp.800 juta yang akan dibagikan ke 747 wilayah dalam logika tidak akan cukup. Makanya kami akan menyeleksi jalan-jalan yang akan diprioritaskan untuk diperbaiki dengan maksimal. Jadi, kita bukan tidak ingin membangun, namun Lampura memang kondisi keuangannya tidak memungkinkan,\" terangnya. (ozy/yud)

Tags :
Kategori :

Terkait