RADARLAMPUNG.CO.ID - Sejumlah warga RT. 16, Kelurahan Pematangwangi, Kecamatan Tanjungsenang meminta proyek penggalian pipa PDAM dihentikan. Warga protes lantaran penggalian pipa dinilai tidak teratur dan membuat gundukan hingga berbahaya untuk pengguna jalan. \"Kami minta penggalian dihentikan. Bekas galiannya carut-marut. Tidak dirapikan seperti semula,\" kata Tony Bakrie, salah seorang warga, Selasa (9/2). Menurut dia, dampak dari penggalian, jalan mengalami penyempitan, sehingga kendaraan yang melintas terganggu. \"Mereka ini kerja semaunya saja. Tidak ada pelang tulisan \"awas ada galian\" atau lainnya. Kan, mobil dan motor yang lalu lalang jadi susah,\" ujarnya. Karena itu, ia meminta pihak terkait untuk menghentikan terlebih dahulu pekerjaan, sebelum tuntutan mengenai keselamatan dipenuhi. \"Kami minta perusahaan ini mematuhi aturan. Galian harus dirapikan seperti semula. Kalau awalnya aspal, diganti aspal. Kalau dicor, harus ganti cor. Bukan semaunya. Jadi kacau dan ada gundukan,\" ungkapnya. Selain itu, ia meminta perusahaan melengkapi pekerjanya dengan K3 termasuk APD. Karena hampir semua pekerja yang melakukan penggalian tidak memakai APD. Lurah Pematangwangi Tony Adriyansah yang ikut turun memediasi mengatakan, warga meminta proses penutupan bekas galian dilakukan dengan benar. \"Tidak marah. Hanya ada warga yang kesal dengan penggalian itu. Tapi kita sudah mediasi tadi dan kita minta perusahaan menghentikan dulu penggalian sebelum semua tuntutan warga dipenuhi,\" kata Tony. Bahkan saat mediasi, pihak perusahaan membuat surat pernyataan jika apa yang diminta masyarakat harus dipenuhi. \"Mereka sendiri yang membuat surat pernyataan dan bersedia memenuhi permintaan warga,\" jelasnya. Sementara perwakilan PT Kartika Eka Yasa, Jerry selaku pelaksana mengaku akan menyampaikan keluhan warga kepada perusahaan. \"Kita akan sampaikan keluhan warga ke perusahaan. Karena saya hanya sebagai humas saja. Soal tuntuan warga, nanti segera kami sampaikan,\" kata Jerry. (mel/ais)
Kategori :