Wujudkan OVOA, OJK Jalin Sinergi dengan Pemprov dan Lembaga Jasa Keuangan

Selasa 23-02-2021,12:55 WIB
Editor : Ari Suryanto

RADARLAMPUNG.CO.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bersinergi dalam program perluasan akses keuangan dan pemulihan ekonomi daerah melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Salah satunya dengan menggalakkan program One Stop Service BUMDes yang dilaksanakan bersama Pemprov Lampung, melalui One Village One Agent (OVOA). Kepala OJK Provinsi Lampung selaku Wakil Koordinator TPAKD Provinsi Lampung Bambang Hermanto menjelaskan, salah satu kunci untuk menuju Desa Mandiri Sejahtera, yakni melalui pengembangan potensi dan fasilitasi bisnis desa, perluasan akses keuangan dan digitalisasi desa. Di antaranya melalui pendirian One Stop Service BUMDes Center. \"Dengan adanya program OVOA ini dapat dipercepat kehadirannya, dan penyebaran di seluruh desa maupun kelurahan. Salah satu cara menghadirkan satu agen di satu desa adalah dengan mendorong BUMDes atau BUMADes sebagai Agen Laku Pandai ini,\" katanya. Dipaparkannya, sesuai hasil survey OJK Lampung per Desember 2020 tercatat, dari total 2.654 kelurahan atau desa di Lampung yang bersumber dari data BPS, sebanyak 95,59 persen, atau 2.537 kelurahan/desa telah memiliki Agen Laku Pandai yang 589, di antaranya dimiliki BUMDes. \"Sehingga, diharapkan dapat bertambah dan merata di setiap desa. Sebab, masih ada beberapa wilayah desa yang belum dapat dilayani dengan Agen Laku Pandai karena masalah jaringan internet yang belum tersedia. Dan inilah yang perlu didorong bersama-sama oleh semua pihak termasuk OJK, pemerintah daerah dan provider penyedia jaringan internet untuk menghadirkan layanan keuangan digital di pedesaan,\" ujarnya, Selasa (23/2) dalam Workshop program smart village dan one stop financial service kepada pengurus Bumdes, aparat desa, dan pendamping desa di Swiss-Belhotel. Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi Provinsi Lampung Zaidirina mengungkapkan, dari data Desember 2020, baru sekitar 24,86 persen Bumdes yang menjadi agen laku pandai atau 623 Bumdes. \"Jadi ini yang akan kita dorong agar Bumdes menjadi agen laku pandai. Ada 212 Bumdes yang siap menjadi agen laku pandai,\" pungkasnya. (rur/sur)

Tags :
Kategori :

Terkait