Radarlampung.co.id - Padi Gogo disebut Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Lampung, Kusnardi merupakan varian lama. Namun dengan jenis padi yang dapat tumbuh di lahan kering diharapkan dapat kembali dilirik petani sebagai satu sumber baru yang dapat meningkatkan produksi padi di Lampung. \"Padi Gogo tanaman lama, sebenarnya sudah cuma dengan adanya padi sawah yang produktivitas tinggi, dan padi Gogo yang kuantitasnya rendah sehingga sempat ditinggalkan. Namun, kalau padi Gogo dirawat betul seperti padi sawah, juga hasil nya menjanjikan juga,\" beber Kusnardi, Minggu (13/2) melalui ponselnya. Apalagi, perawatan dalam penanaman padi Gogo ini cukup mudah. Juga efisien terhadap penggunaan air. Sehingga ketergantungan padi sawah pada air bisa di antisipasi. \"Dan lebih efisien, tidak perlu irigasi, tidak perlu air yang banyak. Kita berharap ini jadi titik balik padi Gogo jadi, karena padi Gogo ini bisa juga panen 5-6 ton per hektar gabah kering panen,\" lanjutnya. Kusnardi mengatakan, jumlah itu memang tidak setinggi padi sawah, tapi cukup menjanjikan. Karenanya dirinya berharap padi Gogo kembali dilirik petani. Terutama di Lampung ada 1 juta lahan kering. \"Di sawah tinggi tapi biaya lebih banyak juga, belum irigasi, bendungan, maka itu saya kira ini menjanjikan. Apalagi di Lampung ada 1 juta lahan kering. Lama panennya juga sama. Apalagi di Lampung hampir seluruh daerah memiliki lahan kering,\" katanya. Namun, Kusnardi mengajak masyarakat yang ingin menanam untuk mempertimbangkan luas areal sebab guna mengurangi munculnya hama seperti burung. Idealnya, padi Gogo dapat ditanam di lahan seluas 20 hektar. \"Saya ingin Penanaman padi Gogo ini diarea yang luas. Jadi pengelolaan nya enak, kalau sendiri-sendiri nanti habis dimakan burung. Minimal itu 20 hektar, serta pengelolaan nya lebih gampang,\" tandasnya. (rma/sur)
Pemprov Harap Padi Gogo Dilirik Petani Lagi, Potensi di 1 Juta Lahan Kering Lampung
Minggu 13-02-2022,16:52 WIB
Editor : Ari Suryanto
Kategori :