RADARLAMPUNG.CO.ID - Pendaki Gunung Tanggamus yang dilaporkan hilang, berhasil ditemukan tim SAR gabungan dalam keadaan selamat, Kamis (1/7).
Informasi yang dihimpun, kejadian berawal saat rombongan yang berjumlah lima orang mendaki gunung Tanggamus, sekitar pukul 15.00 WIB, Rabu (30/6).
Di tengah perjalanan, salah satu pendaki, Tasya Putri Damayanti (16), warga Bandarlampung kelelahan dan memutuskan berhenti. Empat rekannya melanjutkan perjalanan ke puncak.
Setelah rombongan kembali, Tasya tidak ditemui di lokasi terakhir. Selanjutnya rombongan mencoba mencari di posko awal pendakian.
Namun Tasya tidak ditemukan. Info dari pengelola, rombongan tidak mendaki melalui jalur resmi. Sebab pendakian gunung Tanggamus masih ditutup.
Sekitar pukul 23.30 WIB, Caul, warga setempat melapor ke Basarnas Lampung. Personel yang berada di pos SAR Tanggamus segera ke lokasi untuk melaksanakan operasi.
Sekitar pukul 00.35 WIB, Kamis (1/7), tim posko Gisting pendakian gunung Tanggamus berkoordinasi dengan unsur yang sudah berada di lokasi.
Selanjutnya tim SAR gabungan melakukan penyisiran sesuai jalur pendakian sampai dengan campground 2.
Di posko, tim juga berkoordinasi dengan rombongan yang selamat perihal kondisi korban. Lalu rombongan menemukan baju flanel yang digunakan Tasya saat di pos 3.
Sekitar pukul 03.30 WIB, tim SAR gabungan tiba di Campground 2 dan pencarian masih nihil.
Pukul 06.30 WIB, tim melaksanakan briefing pencarian. Dibagi menjadi tiga regu dengan pola pencarian tracking mode sejauh sekitar tiga kilometer ke arah puncak gunung Tanggamus. Dimulai dari pos Sonokeling 2 sesuai dengan RenOps H.2.
Pukul 06.39 WIB, diperoleh informasi dari komandan tim bahwa Tasya telah ditemukan dalam keadaan selamat oleh tim SAR Gabungan pada titik koordinat penemuan 5°25\'20.0496 \" S-104°41\'46.662\" E, jarak 1.75 Km radial 88.84° arah Timur dari LKP. Selanjutnya Tasya dievakuasi ke posko utama.
Camat Gisting Purwanti membenarkan pendaki yang sempat hilang tersebut telah ditemukan.
Menurut dia, pendakian gunung Tangggamus masih ditutup. \"Tapi mereka memaksa naik. Jadi rombongan pendaki tersebut tidak berizin,\" kata Purwanti. (ehl/ais)