radarlampung.co.id - Pertamina kembali memberikan tambahan pasokan Elpiji 3 Kg di Provinsi Lampung. Lebih dari 90 ribuan tabung Elpiji 3 Kg akan menjadi tambahan distribusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat, namun pada kenyataannya dibeberapa daerah justru terdapat kelangkaan BBM. Hal tersebut langsung direspon Pertamina yang melakukan tindakan yang cepat yaitu menambah pasokan di Lampung. “Tidak biasanya kita menambahakan pasokan tanpa ada momen-momen seperti Puasa, lebaran, natal, dan tahun baru. Penambahan ini khusus untuk memastikan peningkatan konsumsi oleh masyarakat dapat kami penuhi,” jelas Sales Executive LPG II Lampung, Widhi Tri Adhi Hidayat, kepada radarlampung.co.id, Senin (3/9). Widhi menambahkan, peningkatan konsumsi ini dikarenkan adanya peralihan penggunaan Elpiji 3 Kg untuk sektor pertanian sebagai bahan bakar pompa air sawah dikarenakan musim kemarau. “Elpiji 3 Kg sebenarnya hanya diperuntukan bagi rumah tangga miskin dan usaha mikro, sektor pertanian tidak termasuk yang diperbolehkan menggunakan Elpiji 3 Kg,” ujar Widhi sapaan-akrabnya. Kuota tahunan Elpiji bersubsidi ini dihitung berdasarkan kebutuhan memasak rumah tangga miskin dan usaha mikro, jadi apabila dipakai diluar kegiatan tersebut atau digunakan secara tidak tepat sasaran, kuota Elpiji 3 Kg Lampung tahun 2018 tidak akan mencukupi hingga akhir tahun. “Kami juga menghimbau untuk masyarakat mampu, sektor rumah makan, industri, pertanian tidak menggunakan Elpiji 3 Kg tetapi menggunakan Elpiji non subsidi seperti Bright Gas 5.5 Kg atau 12 Kg dan mungkin yang 50 Kg,” papar Widhi. Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Lampung Selatan, Pertamina dan Hiswana Migas bersama Pemerintah Kabupaten juga melaksanakan Operasi Pasar Elpiji 3 Kg di 18 titik yg tersebar di Kabupaten Lampung Selatan hingga Kamis, 30 Agustus 2018. Sementara itu, saat ditanya tentang adanya isu Pertamina akan menarik gas Elpiji 3 kg dan menggantinya dengan gas 5 Kg, Humas Pertamina Sumbagsel Hanum yang dihubungi menjawab dengan tegas isu tersebut tidak benar. “Itu enggak benar kalau ada pergantian dengan brightgas,” katanya. Menurutnya, kelangkaan yang terjadi di Lampung, kemungkinan besar terjadi karena adanya penimbunan yang dilakukan oleh oknum tertentu. “Memang disebabkan karena penyalahgunaan barang subsidi tersebut. Masih banyak konsumen LPG subsidi yang tidak tepat sasaran dan kami tegaskan kembali bahwa LPG 3 kg hanya untuk masyarakat miskin, usaha mikro dan kapal nelayan kecil ya Mba,” ungkap Hanum. Hanum juga menambahkan Kondisi di lapangan masih banyak ditemukan penggunaan LPG 3 Kg oleh masyarakat mampu, termasuk usaha non mikro, bisnis laundry, dan pompa air untuk pertanian untuk case atau kasus di Lampung. “Kalau memang ditemukan indikasi penimbunan LPG 3 kg boleh ya Mba dibantu untuk infokan kepada kami untuk kami tindak lanjuti. Akan kita tindak sesuai ketentuan hukum dan undang-udang yang berlaku,” pungkasnya. (mel/ang)
Pertamina Tambah Pasokan Gas Elpiji 3 Kg, Bantah Isu akan Gantikan dengan Elpiji 5.5 Kg
Senin 03-09-2018,17:35 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :