Polisi Cari Pelaku Orderan Fiktif

Selasa 27-07-2021,16:57 WIB
Editor : Yuda Pranata

radarlampung.co.id - Perkara orderan fiktif yang merugikan sejumlah pedagang online pada Minggu (25/7) siang, kini masih ditangani Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bandarlampung. Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung, Kompol Resky Maulana mengatakan, anggotanya telah diturunkan ke lapangan guna melakukan penelusuran. Termasuk menemui para korban. Menurut dia, salah satu korban, yakni penjual nasi sebelumnya mendapatkan pesanan melalui aplikasi Whatsapp. Pelaku diketahui memesan sebanyak 180 nasi kotak dari korban. “Namun setelah ditelusuri, ternyata itu merupakan orderan fiktif. Terkait hal ini juga, kita sudah menemui korban di rumahnya,” katanya, Selasa (27/7). Dia juga mengatakan, sebelumnya telah meminta korban untuk melaporkan hal tersebut. Agar penyelidikan lebih dalam dapat dilakukan, namun korban mengaku sudah mengiklaskan hal tersebut. “Karena ini merupakan laporan pengaduan yang harus disertai dengan laporan korban, maka kami sampaikan kepada korban apakah akan melapor. Namun, ternyata dari pihak korban sudah mengikhlaskan,” katanya. Meski begitu, sambung dia, pihaknya akan tetap melakukan pencarian terhadap pelaku orderan fiktif tersebut. Agar kasus serupa tidak terulang lagi ke depannya dan merugikan masyarakat. “Untuk korban ada tiga setahu kami dengan nomor yang sama dan saat ini sedang kami dalami untuk dilakukan penyelidikan,“ tandasnya. Di samping itu, Husein yang sempat dicatut nama dan alamatnya oleh pelaku diketahui telah membuat laporan ke Polresta Bandarlampung, Senin (26/7) kemarin. Diketahui, Husein melaporkan hal tersebut atas dugaan pencemaran nama baik. “Kami sedang mendalami, terlepas tidak ada korban tapi ada laporan dari pihak yang merasa dicatut namanya. Di samping itu juga sudah ada beberapa screenshoot percakapan yang kami amankan,” pungkasnya. Sebelumnya, bukannya untung, enam orang pedanggang UMKM justru harus merugi lantaran menjadi korban orderan fiktif seorang tidak bertanggung jawab, pada Minggu (25/7) siang. Hal tersebut terungkap usai para pedagang yang menjadi korban tersebut mengantarkan pesankan ke jl. Gunung Agung, Kupang Kota, Telukbetung Utara, Bandarlampung. Namun, setibanya di lokasi sang pemesan justru menghilang tanpa kejelasan. Umi Kulsum, seorang pedagang nasi kotak yang menjadi korban mengatakan, dia mendapatkan oderan sebanyak 180 nasi kotak melalui pesan Whatsapp dari seseorang yang mengaku bernama Husein. Lantaran sudah biasa menerima pensanan online, Umi pun tidak merasa curiga awalnya. ”Pelaku sempat kirim alamat sama foto masjid di daerah sekitar situ untuk patokan tempat saya nganter makanan. Jadi saya ngga curiga waktu itu,” katanya. Umi yang bersemangat lantaran mendapatkan orderan di masa sulit pun, lantas segera mengantarkan pesanan tersebut sesuai waktu yang dijanjikan. Namun, setibanya di lokasi tersebut, pelaku justru memblokir nomor Umi. “Saya sempat tanya ke warga sekitar. Ternyata memang ada yang namanya Husein, tapi yang tinggal di sana hanya orangtuanya, dia sudah tidak tinggal di sana lagi,” katanya. Umi juga sempat bertemu dengan keluarga Husein, namun pihak keluarga mengaku tidak pernah membuat orderan. “Waktu dicocokin nomornya dengan keluarga dia, juga ternyata nomornya tidak cocok,” katanya. Di saat yang bersamaan, datang beberapa pedagang lain yang mengaku telah mendapatkan orderan yang sama dari pelaku. Saat itu, Umi dan yang lainnya baru menyadari bahwa mereka menjadi korban orderan fiktif oleh seseorang. “Ternyata ada banyak korbannya nggak cuma saya. Ada tukang kue, penjual minuman, empek-empek sampai tukang freezer yang ngaku dapat orderan juga,” katanya. (Ega/yud)

Tags :
Kategori :

Terkait