radarlampung.co.id – Massa yang berunjuk rasa di depan kantor KPU Lampung Barat kocar-kacir, Rabu (13/3). Aparat kepolisian membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata. Ini tergambar dalam simulasi sistem pengamanan kota (Sispam Kota) yang dilaksanakan Polres Lambar bersama Kodim 0422/LB di lapangan pemkab setempat. Kegiatan tersebut sebagai persiapan menghadapi situasi dan kondisi saat pelaksanaan Pemilu 2019. Ada beberapa skenario yang digambarkan. Terutama saat mengatasi kerusuhan yang kemungkinan terjadi pada pelaksanaan Pemilu 17 April mendatang. Ratusan personel kepolisian turun. Dimulai dari saat pendistribusian kotak suara hingga ke TPS. Asumsinya, ada warga protes saat pencoblosan di TPS. Ia tidak masuk daftar pemilih tetap (DPT), namun memaksa memilih. Usai pemungutan suara, hasil penghitungan dibawa ke PPK. Namun dalam perjalanan, sekelompok orang menghadang dan berusaha merampas kotak suara. Tim resmob bergerak cepat menuju TKP dan melakukan pengejaran serta menangkap pelaku. Sementara unit tangkal menyerahkan kotak suara yang masih tersegel kepada petugas dan mengawal hingga PPK. Dari sini, hasil penghitungan suara dibawa ke kantor KPU. Ada informasi ratusan massa bergerak dan berkumpul di Kecamatan Sukau. Di sisi lain, warga yang tidak masuk DPT berkumpul di Kecamatan Balikbukit. Personel Dalmas mengamankan kantor KPU dan tim negosiator berada di depan. Suasana memanas dan massa tidak terkendali. Polisi menggunakan watercanon untuk menghalau massa dan gas air mata. Situasi di kantor KPU kondusif kembali. Kapolres Lampung Barat AKBP Doni Wahyudi mengatakan, simulasi tersebut merupakan tahapan pengamanan yang harus dilakukan personel kepolisian. ”Kira-kira demikianlah untuk pelaksanaan (pengamanan Pemilu). Dari tahapan-tahapan, kemudian kejadian di TPS dan KPU,” urainya. (nop/ais)
Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Pendemo Kocar-kacir
Rabu 13-03-2019,17:16 WIB
Editor : Alam Islam
Kategori :