radarlampung.co.id – Kapolres Lampung Barat AKBP Doni Wahyudi menyatakan masih menyelidiki kasus dugaan pencurian yang berakhir dengan amuk massa terhadap TO (16), remaja asal Kecamatan Batuketulis. Doni mengatakan, awalnya sang pemilik rumah memergoki ada orang di atas atap rumahnya. Ia berteriak dan melihat TO membawa karung yang diduga berisi barang curian. ”Saat itu, TO yang sudah terkepung berusaha mengembalikan barang (curian). Ia melempar karung berisi bahan pokok dan mengenai kepala pemilik rumah. Ia kemudian menjadi bulan-bulanan warga,” kata Doni, Selasa (5/3). Untuk dugaan pencurian yang dilakukan TO, pihaknya masih meminta keterangan saksi. Pada bagian lain, polisi juga menelusuri amuk massa yang dialami TO. ”Karena kondisinya ramai. Saat diamankan (TO) masih sadar. Tetapi setelah dirawat, tidak sadar. Karenaitu kami usul dirujuk. Pencuriannya masih kami sidik. Untuk amuk massa akan kita dalami dan diproses,\" tegasnya. Diketahui, sepekan tak pulang, TO (16), ditemukan orang tuanya di rumah sakit. Ia menjadi korban amuk massa lantaran diduga mencuri di Pekon Kenali, Kecamatan Belalau, Lampung Barat, Jumat (22/2) lalu. Menurut Rizal (45), ayahnya, awalnya TO tidak pulang ke rumah. Lantas ia mendapat informasi dari aparat kepolisian bahwa remaja itu berada di Rumah Sakit Umum Daerah Alimudin Umar Liwa. ”Dia sudah nggak pulang satu minggu. Dicari kesana kemari tidak ketemu. Tanggal 2 Maret, saya dapat kabar dari polisi, dia dirawat di rumah sakit,” kata Rizal saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM), Selasa (5/3). Rizal mengatakan, anaknya mengalami luka dan tidak sadarkan diri setelah dipukuli saat tepergok mencuri di rumah IS, warga Pekon Kenali. ”Kabarnya dia mencuri. Tapi belum lari dan dipukuli orang sana. Anak saya luka-luka dan dirwat di rumah sakit Liwa. Karena tidak sadar, akhirnya dirujuk ke RSUDAM,\" sebut dia. (mel/ais)
Polisi Usut Dugaan Pencurian dan Amuk Massa di Kenali
Selasa 05-03-2019,23:00 WIB
Editor : Alam Islam
Kategori :