Gempar Kabar Anggota TNI Lampung Terkena Cacar Monyet, Penrem 043/Gatam dan Dinkes Buka Suara

Minggu 19-05-2019,18:08 WIB
Editor : Ari Suryanto

RADARLAMPUNG.CO.ID - Beredar kabar seorang personel dari Kodim 0410/KBL yang bertugas menjadi Babinsa di Kelurahan Sumur Putri, Kecamatan Telukbetung Selatan, bernama Serda Supran Sida meninggal dunia karena terkena cacar monyet. Namun, kabar itu tegas dibantah Kepala Penerangan (Kapenrem) 043/Gatam Mayor Czi I Made Arimbawa. \"Enggak benar kalau dikatakan karena terkena cacar monyet. Memang almarhum juga sakitnya sudah lama dan dirawat di RS PAD Gatot Soebroto,\" ujar I Made kepada radarlampung.co.id, Minggu (19/5) sore. Menurutnya, almarhum memang mempunyai sakit yang mengakibatkan pendaharan di hidung dan informasi yang terlanjur beredar di luar menyatakan Babinsa tersebut mengalami cacar monyet. \"Kami (Penrem, red) hanya menegaskan lagi kalau dia tidak mengalami sakit seperti info yang telah beredar di luar sana,\" tegasnya. Dan, jenazah almarhum juga sudah dimakamkan di kampung halamannya yang terletak di Krui, Pesisir Barat, Sabtu (18/5) kemarin. \"Untuk jenazah sudah dikebumikan kemarin (Sabtu, red),\" pungkasnya. Terpisah, kabar almarhum Serda Supran terkena Cacar Monyet juga disanggah Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandarlampung. Kepala Dinkes Bandarlampung Edwin Rusli menuturkan, berita yang beredar mengatakan anggota TNI di Bandarlampung mengalami cacar moyet tidaklah benar atau hoaks. \"Berita hoaks, tidak benar. Yang bersangkutan meninggal karena penyakit Sarcoma dengan Pneumonia yang memang berbentuk bintik-bintik,\" ujarnya, Minggu (19/5) kepada Radarlampung.co.id. Edwin pun menceritakan bahwa almarhum meninggal di Jakarta. \"Ya, sudah meninggal, meninggalnya juga di Jakarta, meninggalnya kemarin (Sabtu, Red), dan informasinya telah dikebumikan di kampung halamannya,\" ujarnya. Bahkan, menurutnya bantahan penyakit yang menyerang Serda Supran Sida bukanlah cacar monyet telah disampaikan Dirjen P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. \"Itu sudah dibantah juga oleh Dirjen P2P Kemenkes. Karena memang beritanya sudah bikin heboh, jadi tolong disampaikan bahwa berita yang mengatakan itu cacar monyet tidaklah benar. Tapi penyakit yang menyerang anggota TNI tersebut adalah Sarcoma dengan Pneumonia,\" terangnya. Ada juga indikasi penyakit infeksi energi. \"Saya dapat dari dirjen P2MP2T dia meninggal karena harmonia axyridis (sejenis infeksi alergi) dan bukan karena cacar monyet,\" sebutnya. Cacar monyet sendiri menurut Erwin telah menyerang daerah Batam. \"Awalnya di Singapura menyerang orang kulit hitam asal Nigeria, dan di Indonesia sendiri telah menyerang daerah Batam. Makanya Kemekes sudah menguarkan SK untuk waspada,\" ungkapnya. Untuk di Kota Bandarlampung Edwin menghimbau masyarakat menjaga kebersihan, seperti cucitangan pakai sabun sebelum makan guna menghindari penularan penyakit. Dirinya menghimbau agar masyarakat jangan khawtir, karena di Bandarlampung sendiri belum ada laporan mengenai penyakit tersebut. \"Insya Allah kalau di Lampung gak ada, di Singapura pun yang kena orang Nigeria, jadi dibawa dari Nigeria,\" tandasnya. Terpisah, Kabag Humas RSUDAM Akhmad menginformasikan bahwa sampai saat pihaknya belum pernah menerima pasien yang penyakitnya ditularkan dari tikus dan monyet, seperti yang sedang gencar tersebar belakangan. \"Sampai sekarang ga ada,\" singkatnya. Senada juga diujarkan Kabag Humas Rumah Sakit Advent Otot Sudarmono. \"Ga ada, sampai sekarang belum ada laporannya,\" pungkasnya. (ang/pip/mel/sur)

Tags :
Kategori :

Terkait