radarlampung.co.id – Penyelenggara pemilu di Pesawaran yang tumbang karena kelelahan bertambah. Ketua PPS Desa Waylayap, Kecamatan Gedongtataan Ria Varinda (38) harus mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Pesawaran, Kamis (25/4). Ria mengaku kelelahan saat melaksanakan tugas. ”Iya mas, kelelahan tempo hari. Kalau sakit, dari Minggu kemarin. Akhirnya ngedrop dan harus dirawat. Saat ini masih pleno di Gedongtataan,\" kata Ria Varindra. Sementara Kepala Desa Waylayap Ismed Inanu membenarkan, salah seorang warganya yang bertugas sebagai Ketua PPS dirwat di rumah sakit. ”Kemungkinan kecapekan, karena beberapa hari ini, mulai 17 April hingga saat ini proses penyelenggaran rekap masih berjalan. Mudah-mudahan lekas sembuh,\" kata Ismed. Sebelumnya, Aminin, petugas linmas di TPS 03 Gedongtataan, meninggal dunia, Senin sore (23/4). Warga Pasar Minggu, Desa Gedongtataan, Pesawaran itu diduga kelelahan saat bertugas. Ketua KPPS TPS 03 Ferdy membenarkan Aminin meninggal dunia diduga karena kelelahan. Sebelumnya, ia bertugas mengawal jalannya proses pemungutan suara sejak Rabu (17/4). Tugas berlanjut hingga pengiriman logistik kembali ke PPK Gedongtataan, Kamis (18/4). \"Almarhum meninggal karena kecapekan. Beliau bertugas dari Rabu pagi (17/4) hingga sore keesokan harinya. Malah sampai malam mengirim logistik ke PPK,\" kata Ferdy, Rabu (24/4). Sementara Ihsanudin Yuda Putra (36) alias Suroto, Ketua KPPS 7 Desa Bagelen meninggal dunia, Kamis malam (18/4). Diduga ia terkena serangan jantung dan sempat dibawa ke klinik, kemudian dirujuk ke RSMGC. Namun nyawanya tidak tertolong. Komisioner KPU Pesawaran Edy Sutanto membenarkan, Ketua KPPS 7 Desa Bagelen meninggal dunia pada Kamis malam. ”Rekapitulasi perhitungan suara kan, selesai jam 20.00 WIB. Almarhum kelelahan. Dia sempat dibawa ke klinik. Malamnya meninggal,\" kata Edy. (ozi/ais)
Giliran Ketua PPS Dibawa ke Rumah Sakit
Kamis 25-04-2019,16:01 WIB
Editor : Alam Islam
Kategori :