RADARLAMPUNG.CO.ID – Dr. Heri Kuswoyo, alumni Universitas Teknokrat Indonesia memecahkan rekor sebagai alumni pertama yang berhasil lulus dan meraih program doktor. Ia berhasil menyelesaikan pendidikan doktornya dalam kurun waktu 3 tahun 6 bulan di Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung.
Dalam sidang promosi doktornya, pria yang merupakan dosen di program studi sastra Inggris, Fakultas Sastra dan Ilmu Pendidikan, Universitas Teknokrat Indonesia, salah satu Universitas Terbaik di Lampung ini berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Struktur Skematis dan Fitur leksiko-gramatikal pada Wacana Kelas bidang Teknik: Kajian linguistik sistemik fungsional’ di ruang sidang lt. 2 Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kamis, 11 Februari 2021.
Di akhir sidang disebutkan pula, ia berhasil lulus dengan predikat yudisium Pujian.
Dalam ujian terbukanya, ia memaparkan bahwa penelitiannya telah melahirkan beberapa penemuan penting untuk pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia, khususnya ‘analisis genre’ dengan menggunakan pendekatan linguistik sistemik fungsional. Kajian komprehensif telah dilakukan terkait tahapan-langkah (move-step), jenis, dan fungsi fitur leksiko-gramatikal yang merealisasikan makna ideasional, interpersonal, dan tekstual pada fase pembukaan, fase diskusi, dan fase penutupan pada wacana kelas bidang teknik.
Alumni Fakultas Sastra dan Ilmu Pendidikan Universitas Teknokrat Indonesia tahun 2003 ini mengatakan, selama mengikuti program doktor, ia tidak hanya berfokus pada penelitian dan penulisan disertasi. Namun ia juga memanfaatkannya dengan mengikuti beberapa pelatihan penulisan artikel ilmiah, metode penelitian, mengikuti seminar nasional dan internasional, berkompetisi mendapatkan hibah Penelitian Disertasi Doktor Dikti dan juga berkompetisi mendapatkan beasiswa Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI) 2019/Sandwich-Like program.
Berkat kerja keras dan kegigihannya, Heri Kuswoyo mendapatkan kesempatan yang baik dalam mendapatkan beasiswa PKPI 2019/Sandwich-Like program yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Sumberdaya Iptek dan Pendidikan tinggi Kemenristekdikti di Northern Illinois University, Illinois, Chigago, US selama tiga bulan.
Di sana, ia dibimbing oleh mentor yang ahli di bidangnya yaitu Doris Macdonald, Ph.D. Ia merupakan Associate. Profesor di Department of English, College of Liberal Arts and Sciences, NIU. Selain dibimbing dalam penulisan artikel ilmiah, Heri Kuswoyo juga berkesempatan mengikuti perkuliahan beberapa dosen di sana serta mendapatkan akses informasi gratis seperti mendapatkan referensi, koleksi jurnal serta izin akses menggunakan seluruh fasilitas yang ada di NIU. Ia mengatakan bahwa kesempatan itu adalah kesempatan langka yang tidak semua mahasiswa program doktor lainnya bisa dapatkan.
Di tahun yang sama, bersama Tim Promotor, Heri juga berkesempatan memenangkan hibah Penelitian Disertasi Doktor (PDD) dari Kemenristekdikti dengan judul ‘Realisasi makna Tekstual dalam wacana kelas bidang teknik: Kajian linguistik sistemik fungsional’ pada pendanaan tahun 2019.
Ia menuturkan dana hibah yang didapat sangat membantu dalam melaksanakan penelitian dan juga publikasi artikel ilmiah bereputasi. Hal itu terbukti dengan karya ilmiah yang dihasilkan selama mengikuti studi yaitu dua buah artikel telah terbit pada jurnal internasional terindeks Scopus di Asian EFL Journal (Q2) dan International Journal of Advanced Science &Technology (Q4).
Selain itu, dua artikel akan dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus di Pertanika Journal of Social Sciences & Humanities (Q2) dan Prosiding Internasional bereputasi dan terindeks Scopus (Non-quartile), yakni ACM International Conference Proceeding Series (ICPS). Saat ini, kedua artikel tersebut berstatus diterima (accepted) dan menunggu terbit.
Selama menempuh studi, Heri Kuswoyo juga aktif mengikuti pertemuan ilmiah Internasioanal seperti The 4th International Conference on Learning Innovation and Quality Education dan The 3rd International Virtual Conference on English Language Teaching.
Pria kelahiran Karang Anyar Labuhan Maringgai Lampung Timur ini lebih lanjut mengatakan, pencapaiannya merupakan hasil kerja keras serta penanaman sikap disiplin selama menjalani studi.
Pencapaian tersebut, lanjut Heri, merupakan hal yang sangat membaggakan sebagai dosen dengan usia yang masih 35 tahun. Keberhasilannya meraih gelar doktor merupakan anugerah dari Allah SWT yang tak terhingga, serta doa dan dukungan dari keluarga besar Universitas Teknokrat, keluarga, kolega, dan kerabat.
Heri berharap gelar doktor yang didapat dapat memotivasi rekan-rekan dosen di lingkungan Universitas Teknokrat yang saat ini sedang menempuh pendidikan doktor maupun yang sedang merencanakan studi lanjut. Pencapaian gelar doktor dengan predikat yudisium ‘pujian’ menurutnya, merupakan ujian baginya untuk dapat menunjukkan kualitas diri yang lebih baik dalam melaksanakan tri darma perguruan tinggi seperti pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Jejak Heri Kuswoyo menyelesaikan studi S3, diikuti oleh Dr. Afrianto, S.S, M.Hum, dosen Universitas Teknokrat juga telah menyelesaikan Studi Program Doktoral (S3) di bidang Ilmu Sastra dengan peminatan Linguistik di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung. Sehingga pada Februari ini, dua dosen Universitas Teknokrat Indonesia meraih gelar doktor. (rls/sur)