Satgas Covid-19 : Pihak Lady Fame Telah Meminta Maaf

Radarlampung.co.id -Adanya kerumunan yang terjadi di depan toko pakaian Lady Fame Minggu (9/5) malam jadi sorotan senator DPD RI Jihan Nurlela. Ketua Satgas Kelurahan sekaligus Lurah Labuhan Ratu Mardani membenarkan adanya kerumunan tersebut. Untuk mengantisipasi terulang kembali peristiwa itu, sejak Senin (11/5) pihak toko Lady Fame telah memakai sistem buka tutup toko. \"Iya menurut petugas lady fame Senin malam (10/5) mereka memakai sistim buka tutup dari jam 17.00 wib menanti buka puasa sampai jam 19.00 baru mau buka kembali ternyata sudah antri pengunjungnya, setelah dibuka Alhamdulillah normal kembali karena menunggu dibukannya Lady fame.Tadi telah kami temui bersama Pak Camat,\" kata Mardani Selasa (11/5). Berita terkait : Komentari Video Kerumunan Depan Toko Lady Fame, Senator Jihan: Harusnya Evaluasi! Dijelaskan Mardani, terkait peristiwa itu pihak toko Lady Fame telah meminta maaf. Meski demikian, lanjut Mardani, jika terulang lagi maka pihaknya akan bertindak tegas. Bahkan tak menutup kemungkinan toko akan diberi sanksi. Ketua Yustisi Satgas Covid-19 Bandarlampung Suhardi Syamsi menjelaskan, Satgas Covid-19 sudah sering menghimbau pihak Lady Fame untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes). Suhardi juga menjelaskan pihak toko juga akan diberi teguran apabila tidak mengindahkan prokes. \"Sudah sering kami himbau pihak mereka karena  jauh sebelum covid-19 juga sering terjadi  kerumunan, sehingga orang tim diawasi secara khusus,\"ucapnya. Dari pantauan Radar Lampung pada Selasa (11/5) pukul 20.22 wib -21.00 wib kondisi toko tampak dari luar tertib dan tidak ada kerumunan. Sebelum memasuki toko, pengunjung mencuci tangan. Radar Lampung mengkonfirmasi salah satu SPG Toko Lady Fame enggan menyebut namanya dan mereka tidak bersedia memberikan keterangan Terkait hal ini hingga Selasa (11/5) malam owner Yulia Purba masih tak merespon konfirmasi wartawan begitu juga pegawai Lady Fame yang kerap berhubungan dengan media, Catur tak menjawab konfirmasi yang dilayangkan. (gie/wdi)