Sedih, Barang Dagangan Olshop Dibawa Kabur Oknum Ojol

Kamis 18-02-2021,09:13 WIB
Editor : Widisandika

RADARLAMPUNG.CO.ID–Konsumen harus lebih berhati-hati dalam memilih ojek online. Maria (36), warga kecamatan Tanjungsenang Bandarlampung sudah merasakan tertipu oleh oknum ojek online (ojol). Alih-alih diantarkan ke konsumen, barang dagangan toko online shopnya (olshop) malah dibawa kabur oknum ojol. Dalam penuturannya kepada radarlampung.co.id, peristiwa itu terjadi pada Senin (15/2) malam. Maria berniat mengirim dua kotak durian kupas seharga Rp150 ribu ke konsumennya. Sekitar pukul 21.22 WIB, Maria lantas memesan ojol Mitra Maxim. Sempat terjadi transaksi tawar menawar antara dirinya dengan oknum ojol tersebut mengenai biaya kirim. Akhirnya disepakati biaya kirim di jumlah Rp10 ribu. “Saya bilang, lebih baik di cancel saya kalau memang berat dan tidak cocok, Cuma oknum ojol tersebut tetap memaksa untuk mengambil orderan,” katanya. Akhirnya sekitar pukul 21.53 Wib, oknum Ojol sampai dirumah dan ini terekam di CCTV perumahan. Sempet terjadi percakapan. Dan Maria sempat bertanya ke oknum tersebut. “ Abang tahukan daerah yang dituju ? Si abang ojol jawab tidak tahu, setelah ngobrol beberapa lama si abang seperti mengetahui lokasi yang akan ditujukan. Dan sembari berkata nanti bahwa dirinya akan menulis pesan nomor telepon penerima. Lalu si abang ojol pergi mengantar pesan,” katanya. Maria mengungkapkan, karena jaraknya yang dekat, ia merasa, seharusnya paket sudah tiba. Namun tiba-tiba di aplikasi Maxim, order juga dibatalkan. “Dari sana saya sadar, bahwa barang bawaan saya dibawah oleh oknum ojol,” ucapnya. Pada Rabu (17/2), Maria melaporkan peristiwa yang menimpanya ke kantor Maxim cabang Lampung yang berlokasi di Jalan Putri Dibalau Kedamaian Bandar Lampung. Menurut Maria, dirinya ditemui salah seorang pegawai Maxim yang bernama Shanty. Dan ternyata, lanjutnya, data oknum ojol yang membawa kabur barangnya tidak terdata di Maxim. Yang tertera hanyalah jenis motor dan nomor polisi saja. Alasan pihak Maxim oknum ojol itu baru terdaftar pada awal Januari 2021 dan untuk pendaftaran online tanpa harus melampirkan data diri. “Dari sini saya berpikir, konsumen tidak dilindungi, dan ini juga bahaya buat para pengguna ojek online. Bisa saja hal yang sama terjadi dengan olshop-olshop lainnya atau mungkin lebih dari itu.  Sehingga saya memutuskan ingin berbagi pengalaman mengenai hal ini, agar hal ini tidak terjadi lagi dan kita para pengguna ojek online lebih waspada dan pintar memilih ojek online. Karena saya sangat yakin, ini hanya oknum ojol yang merusak citra ojol – ojol lainnya yang amanah, ”tegasnya.  (rls/wdi)

Tags :
Kategori :

Terkait