Sejak Tahun 2018 Incinerator RSUDAM Tak Berfungsi

Senin 04-04-2022,12:25 WIB
Editor : Anggri Sastriadi

RADARLAMPUNG.CO.ID - Rumah Sakit Umum Daerah dr.Hi.Abdul Moeloek (RSUDAM) bekerjasama dengan pihak ke III dalam Pengolahan Limbah Medis Rumah Sakit. Dari hasil pantauan radarlampung.co.id, pada Senin (4/4) pukul 11.00 WIB terlihat alat incinerator RSUDAM yang terbengkalai dan berkarat seperti tidak digunakan dan disitu bertuliskan \"Bagi yang tidak berkepentingan dilarang masuk\" radarlampung.co.id pun mencoba menanyakan hal tersebut kebagian Instalansi Kesehatan lingkungan RSUDAM yakni Hanifah Aprilia selaku Kepala Instalansi Kesehatan Lingkungan melalui Kasubbag Humas RSUDAM Lampung Ratna  Dewi Ria menjelaskan,.bahwa Incinerator yang merupakan mesin pengelola limbah medis memang sudah tidak operasional lagi sejak 2018 karena beberapa hal. Seperti izin lingkungan tidak terbit karena kata dia berada lingkungan padat penduduk karena dikhawatirkan akan mencemari udara, tinggi cerobong asap Incinerator RSUDAM lebih rendah dari gedung gedung disekitarnya. \"Jadi mengapa mesin incinerator tidak bisa dioperasionalkan. Ini sudah berdasarkan survey dinas lingkungan hidup,\" kata Ratna. Ratna menyampaikan cara pengolahan limbah medis termasuk limbah medis covid-19 melalui pihak III. Yakni bekerjasama dengan pihak III yaitu PT. Biuteknika Bina Prima, pengelola sampah medis sebagai Trasporter dan PT. Wastec International sebagai Pemusnah medis. Lebih rinci Ratna menyampaikan bahwa limbah medis rata-rata 500-700 kg/perhari dan sebulan bisa 6500-8000 kg limbah medis kalau dalam keadaan normal. \"Untuk Limbah Medis Covid-19 sempat tertinggi pada Agustus 2021 mencapai 24ribu kg/bulan,\" jelas Ratna  menyampaikan pihak ketiga mengambil limbah medis sekali dua hari ke RSUDAM Lampung. Ratna juga menghimbau kepada masyarakat untuk perlu khawatir dengan pengolahan limbah medis rumah sakit. \"Limbah medis rumah sakit sudah dikelola sesuai standar dengan bekerjasama dengan pihak III,\" pungkasnya. (gie/ang)  

Tags :
Kategori :

Terkait