Jangan Musuhi Gajah!

Rabu 12-02-2020,13:10 WIB
Editor : Alam Islam

Garadarlampung.co.id - Konflik antara gajah dan manusia di Kecamatan Semaka menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus. Semua pihak diharapkan tidak memusuhi hewan tersebut, selagi tidak merusak pemukiman.

\"Pemkab, instansi terkait bidang hutan dan satwa serta beberapa LSM hutan dan satwa telah melakukan rapat. Diputuskan gajah itu jangan terlalu dimusuhi, selama tidak merusak pemukiman masyarakat. Kita diminta agar bersahabat dengan gajah,\" tegas Asisten Bidang Pemerintahan Setkab Tanggamus Fathurrahman.

Menurut Fathurrahman, langkah ini menyesuaikan kondisi dengan melihat karakter kawanan gajah yang sudah memiliki area jelajah luas dan tidak takut lagi dengan manusia. Ini menyebabkan upaya pengusiran terkadang sia-sia.

\"Kalau keputusannya, biarkan saja gajah itu keluar hutan. Begitu juga kalau memakan dan merusak tanaman masyarakat. Jangan langsung diusir dan dimusuhi. Karena dampaknya lebih berbahaya lagi,\" sebut dia.

Ia juga meminta agar warga memberikan kesempatan kepada gajah jika makan tanaman. Itu sebagai upaya bersahabat antara gajah dengan manusia. Jangan terburu-buru mengusirnya. Sebab kawanan gajah itu sudah tidak takut lagi.

\"Sekarang Pemkab Tanggamus masih mencari solusi untuk memberikan bantuan ke masyarakat yang tanamannya dimakan atau dirusak gajah. Sebab tidak bisa dibiarkan, tapi harus ada perhatian bagi mereka,\" bebernya.

Fathurrahman juga menilai kerja dari satgas konflik gajah sudah maksimal. Karena dengan perannya, gajah dan masyarakat masih terlindungi. \"Ke depan, pemkab akan upayakan perhatian lagi bagi mereka,\" ungkapnya.

Terkait karakter gajah yang saat ini kebal dengan pengusiran, itu bisa dimanfaatkan untuk potensi wisata satwa. Selanjutnya tinggal teknis mengelolanya bagaimana. Sebab katagorinya, kawanan gajah yang mencapai 12 ekor tersebut tetap hewan liar. (uji/ehl/ais)

Tags :
Kategori :

Terkait