BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung terus memberikan pemahaman tentang paham radikal yang harus dihindari. Khususnya di lingkungan tenaga pendidik (Tendik) atau guru.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Tommy Efra Hendarta mengatakan, pihaknya terus mengupayakan pemahaman radikalisme agar tidak tersebar di dunia pendidikan.
"Saat ini masih terus kita geliatkan hal itu. Tetapi bukan berfokus kepada siswa. Melainkan kepada tenaga pendidik, melalui penyuluhan dibantu pihak kepolisian. Kalau tidak salah, dulu pernah ada di Pringsewu dan Lampung Timur," kata Tommy.
BACA JUGA:Makin Berkilau, Mahasiswa UTI Juara Lomba Cerpen Tingkat Nasional
Dilanjutkan, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan mengenai ada tidaknya siswa atau pelajar yang terpapar radikalisme itu.
"Belum ada dan jangan sampai ada. Karena itu kita tekankan terus rasa cinta tanah air dan bangsa melalui pelajar PKN di sekolah," tegasnya.
Ditambahkan Ketua MKKS SMA Provinsi Lampung Hendra Putra, pihaknya juga telah melakukan serangkaian cara agar hal tersebut bisa dicegah.
BACA JUGA:Disdikbud Bandar Lampung Ingatkan Orang Tua Lebih Teliti Mendaftar PPDB
"Kami diberikan instrusikan semacam workshop atau seminar,” jelasnya.
Diawali pengurus seluruh MKKS kabupaten/kota. Lalu ditindaklanjuti agar mereka melakukan hal sama dengan menyasar gurunya dahulu.
”Kemudian masuk ke dalam kegiatan kesiswaan pada pesantren kilat dengan materi wawasan dari TNI, Polri, serta ustadz yang pemahamannya luas sehingga menjembatani pengartian secara utuh. Tidak melenceng dari norma dan sebagainya," sebut dia. (mel/ais)