“Sebelum menjadi Wali Kota, Bapak sering ke luar negeri untuk jadi pembicara acara seminar. Perusahaan Bapak banyak mendapat pekerjaan di Indonesia dan juga di luar negeri. Bahkan sering dapat penghargaan,” kata Kang Hendar.
Saat itu, Ridwan Kamil masih menjadi dosen di ITB dan Kang Hendar pun sering mengantarnya menggunakan motor. Tak jarang Hendar melihat Ridwan Kamil diundang ke luar negeri untuk menjadi pembicara di berbagai acara seminar.
“Sebelum menjadi Wali Kota, Bapak sering ke luar negeri untuk jadi pembicara acara seminar. Perusahaan Bapak banyak mendapat pekerjaan di Indonesia dan juga di luar negeri. Bahkan sering dapat penghargaan,” kata Kang Hendar.
“A Eril les di TBI Dago sejak kelas 5 SD sampai SMP. Saya sering mengantarkan A Eril les. Terkadang menjemput A Eril les hingga sore bahkan malam hari,” katanya.
Hal tersebut, membuat Eril fasih berbahasa Inggris. Namun Eril tidak melupakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda.
“A Eril mah Bahasa Inggris sudah fasih, Bahasa Indonesia lancar, Bahasa Sunda juga lancar,” kenang Hendar.
Beranjak remaja, Eril melanjutkan SMP di Darul Hikam. Kemudian masuk SMAN 3 Bandung dan melanjutkan ke Institut Teknologi Bandung (ITB) yang saat ini masuk semester akhir.
“A Eril itu sekarang semester akhir di ITB dan sedang menyusun skripsi. Tahun ini mau sidang dan setelah lulus mau kuliah di luar negeri,” kata Kang Hendar.
Semasa hidupnya Eril dikenal penurut, mandiri, kreatif dan berjiwa sosial. Sejak kecil Eril pun pandai bergaul dengan teman-teman di lingkungannya. Seperti bermain sepakbola, main sepeda, petak umpet, berenang dan yang lainnya selayaknya anak pada umumnya.
Selain les Bahasa Inggris, Eril juga kursus renang sejak SD. Eril sering diantar Kang Hendar latihan renang di Geger Kalong UPI dan Sabuga. “Kalau mau berenang suka minta diantar pakai motor ke Gerlong atau Sabuga,” katanya.
Eril pun sudah diajarkan mandiri sejak kecil oleh kedua orang tuanya. Eril pun tidak pernah mengeluh dan penurut. “A Eril pintar bergaul dengan teman-temannya. Tapi A Eril juga sudah belajar mandiri. Seperti mandi sendiri, pakai baju sendiri, makan sendiri bahkan beres-beres kamar pun sendiri,” katanya.
Tidak hanya mandiri, Eril juga sangat kreatif dan memiliki mental baja. Bahkan ketika Ridwan Kamil menjadi Wali Kota, Eril pernah berjualan minuman teh untuk melatih mental dan menabung untuk keperluan pribadinya.
“A Eril ketika sekolah SMA pernah jualan minuman teh bersama Neng Zahra. Ketika ditanya uangnya untuk apa, dibilang untuk ditabung biar gak minta terus ke orang tua untuk keperluan pribadi,” katanya.
Memasuki masa kuliah di ITB Eril aktif di berbagai organisasi. Eril masuk ITB ketika Ridwan Kamil 3 tahun menjabat Wali Kota Bandung.
Salah satu organisasi yang Eril gawangi adalah Jabar Bergerak (Jaber) Zillenial, yang mengajak kaum milenial untuk berkreasi membangun daerahnya. Eril menjadi inisiator membuat sumur untuk panel surya di Ranca Buaya dan beberapa wilayah lainnya. Eril bersama tim dari daerah lain, merakit panel surya di rumah botol untuk dibawa ke lokasi.
“A Eril mengajak teman-temannya merakit panel surya di rumah botol. Ketika selesai diterapkan ke Ranca Buaya. Saya sempat ikut mengantarkan ke Ranca Buaya, sampai menginap di rumah warga bersama teman-temannya,” katanya