Tidak hanya kreatif, Eril juga berjiwa sosial. Pada masa Covid-19, Eril bersama tim Jaber Zillenial ikut berbagi nasi boks untuk dibagikan kepada warga, pemulung, ojek online yang lainnya.
Kang Hendar mengenang Eril sebagai anak penurut. Eril belum pernah bawa motor sendiri ke sekolah dan hanya diantar pakai motor. Bahkan tidak banyak mengeluh. “A Eril mah kalau kehujanan ya kehujanan, kepanasan ya kepanasan. Terkadang hanya pakai sepeda berangkat ke sekolah, bahkan hingga kuliah Eril hanya sesekali diantar mobil dinas jika saat cuaca hujan saja,” kata Kang Hendar.
Eril baru dibelikan motor sekitar dua tahun lalu oleh ayahanda Ridwan Kamil. “A Eril tidak banyak tuntutan untuk fasilitas. Bahkan dikasih pemahaman Bapak, untuk jangan dulu pakai motor ya. Nanti juga ada waktunya. A Eril hanya menurut apa yang dikatakan Bapak,” kata Kang Hendar meniru ucapan Ridwan Kamil.
Ketika Ridwan Kamil menjadi Gubernur Jabar, Eril pun pindah ke Pakuan dari sebelumnya di rumah dinas Wali Kota Bandung. Selama 2,5 tahun Eril tinggal di Pakuan, kemudian pindah kembali ke rumah botol pada November Tahun 2020. Eril pindah ke rumah botol untuk lebih fokus belajar dan ingin mandiri karena ingin kuliah di luar negeri.
“Intinya pindah ke rumah botol untuk belajar lebih mandiri karena persiapan mau kuliah di luar negeri,” katanya.
Ketika di rumah botol kreativitas Eril bermunculan. Salah satunya jiwa entrepreneur yang menyewakan mobil VW clasic berwarna merah kepada calon pengantin. Bahkan Eril pun tidak malu menjadi supir pengantin yang menyewa mobil yang diberikan dari Ridwan Kamil.
“Saya juga kadang tidak tega melihat A Eril jadi supir pengantin. Tetapi A Eril bilang, ini salah satu usaha untuk biaya perawatan mobil, biar gak minta ke Bapak dan buat bekal kebutuhan saya Mang Hendar,” kata Kang Hendar.
Eril beberapa kali menerima order sewa mobil VW. Seringnya setiap hari Sabtu dan Minggu atau menyesuaikan dengan jadwal kuliah. Eril menjemput pengantin pria untuk diantarkan ke mempelai wanita. Bahkan Eril pun tidak segan untuk mengajak berkeliling kota Bandung kepada pengantin yang menyewa mobilnya.
“A Eril pernah minta dibangunkan jam 4 subuh karena order jemput pengantin. Terkadang A Eril menjemput pengantin laki-laki ke mempelai wanita. Kemudian jalan-jalan dan disupiri oleh A Eril,” katanya.
Artikel Ini Juga Tayang di Jabar Ekspres dengan Judul: Kisah Emmeril Kahn Mumtadz, Si Penurut, Mandiri, Kreatif dan Berjiwa Sosial