RADARLAMPUNG.CO.ID - Direktorat Reserse Kriminal umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya terus mendalami pergerakan Khilafatul Muslimin.
Ya, petugas kembali menangkap dua orang terkait organisasi tersebut di Kantor Pusat Khilafatul Muslimin, di Telukbetung, Bandarlampung, Sabtu, (11/6).
Menanggapi hal tersebut, Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren Bandarlampung, Ismail Zulkarnain, menuturkan pemerintahan dalam Islam bisa merujuk pada sejarah jaman Rasulullah hingga masa 30 tahun khulafaur rosyidin yang dipilih umat.
BACA JUGA:Dua Petinggi Khilafatul Muslimin Ditangkap, Polisi Sita Dana Miliaran Diduga untuk Operasional
Usai masa tersebut habis, muncul masa Bani Umayyah yang sistemnya dipilih dari generasi keturunannya hingga berlanjut pada Bani Abbasiyah.
"Tapi semua itu dipilih dari keturunan-keturunannya. Makanya, kalau konsepnya khilafah, itu bukan dipilih umat," kata Ismail, Sabtu, (11/6).
Menurut Abah sapaan akrabnya, sistem tersebut serupa dengan kerajaan di Indonesia, seperti Kerajaan Mataram, Demak, dan Majapahit.
BACA JUGA:Jenazah Eril Tiba di Indonesia Minggu Sore
Apalagi, Indonesia pernah dijajah Belanda selama ratusan tahun dilawan berbagai golongan, mulai dari ulama, santri, tokoh nasional, hingga agama lain, seperti kristen, hindu, budha, dan lainnya.
Sementara, saat itu juga terjadi kesepakatan dalam Piagam Jakarta. Kesepakatan itu terdapat Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, organisasi lainnya, hingga akhirny terbentuknya ideologi Pancasila.
"Ya, persoalannya sekarang ada sebagian umat yang menganggap Indonesia harus mengikuti Al-Quran dan hadits. Secara konsep hidup itu betul, tetapi untuk bernegara kita memiliki ideologi pancasila," ujar pemilik Ponpes Yatim Piatu Riyadhus Sholihin Bandarlampung.
BACA JUGA:Ricuh! Polisi Amankan Dua Jamaah Khilafatul Muslimin
Lebih lanjut, pemikiran itu, dibungkus dalam konsep kekhilafahan untuk mengubah ideologi pancasila. Padahal, dengan sejarahnya, Indonesia tidak tepat untuk menerapkan konsep itu. Sebab, para alim ulama pun bersepakat dengan ideologi pancasila.
"Di negara Arab pun tidak ada yang menggunakan konsep khilafah saat ini. Untuk itu Indonesia yang sudah aman ini jangan sampai dibuat ribut oleh segelintir orang dengan konsep khilafah," ungkapnya.
Abah menambahkan, penegak hukum juga wajib melawan pemberontakan agar negara tidak ada perselisihan.