Way Kanan, Radarlampung.co.id – Harga sawit yang terus turun dan tak kunjung stabil dikeluhkan sejumlah petani di Kecamatan Negeri Batin, Kabupaten Way Kanan.
Saat ini, harga sawit di tingkat petani berkisar Rp 800 hingga Rp 1.000 per kilogram. Harga ini jauh turun dibanding bulan-bulan sebelumnya yang berada di kisaran Rp 3.000 per kilogram.
Harga sawit tak kunjung stabil bahkan cenderung turun pasca dibukanya pelarangan ekspor CPO beberapa waktu lalu oleh pemerintah pusat.
Salah satu petani di Kecamatan Negara Batin, Supri (54) mengaku baru-baru ini sawit miliknya hanya dibeli dengan harga Rp 1.550 per kilogram oleh perusahaan sawit.
BACA JUGA:Pencuri Sawit Milik PT.KM Ditangkap
“Hari ini tengkulak membeli sawit di petani kisaran harga Rp 800 per kilogram, karena di pabrik hanya Rp 1.550, yang kami keluhkan kenapa harga pupuk tidak ikut turun, tetap mahal,” ujarnya, Rabu 22 Juni 2022.
Supri menambahkan, seharusnya dengan turunnya harga sawit pemerintah juga ikut mengontrol harga pupuk di pasaran sehingga mudah didapat oleh petani.
“Pemerintah jangan hanya menurunkan harga sawit. Pupuk mahal, sawit murah, antara pendapatan dan pengeluaran jadi tidak seimbang sekali,” tuturnya.
Lebih lanjut, Supri menyampaikan bahwa masyarakat kebingungan dengan kebijakan yang diberikan oleh pemerintah.
BACA JUGA:Sempat Mundur Duduki Lahan Sawit, Warga Pasang Portal Jalan
Ia menilai kebijakan pemerintah tidak berpihak kepada masyarakat.
“Kami di bawah ini kebingungan. Pemerintah menetapkan setiap pabrik menerima TBS sawit dari petani dengan harga di atas Rp 3.000 per kilogram tapi kenyataannya di pabrik sawit petani hanya dibeli Rp 1.550 per kilogram,” ungkapnya. *