JAKARTA, RADARLAMPUNG.CO.ID - Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Hidayat Nur Wahid mengatakan aksi tebar 1,5 Juta Paket Korban yang dilakukan oleh PKS sebagai momentum untuk memaksimalkan bulan Dzulhijjah dan memperkuat solidaritas.
Hal ini disampaikan dalam Tabligh Solidaritas Dzulhijjah yang diadakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Sabtu 2 Juli 2022.
"PKS sebagai partai politik aktif untuk memanfaatkan momentum yang ada dengan gerakan solidaritas dan berbagi, Salah satu untuk memaksimalkan solidaritas adalah program tebar 1,5 jt paket kurban se-Indonesia nantinya para anggota PKS di daerah melaksanakan program ini menyembelih hewan kurban dan membagikan kepada masyarakat," kata Wakil Ketua MPR RI itu.
Ia menyebut, bulan Dzulhijjah mengingatkan kembali dengan kesatuan dan persatuan umat Islam dengan saling berbagi daging qurban.
BACA JUGA:Anugerah Terindah, Menjadi Haji Akbar karena Wukuf Tepat di Hari Jumat
"Bulan Dzulhijjah mengingatkan kita tentang kesatuan umat. Syariat haji dan kurban yang terdapat di bulan ini mengajarkan kita tentang solidaritas. Mulai dari prosesnya hingga hasilnya. Pembagian daging kurban sebagai bentuk solidaritas kepada masyarakat yang kurang mampu," kata sosok yang akrab disapa HNW ini.
Lebih lanjut HNW menyebut maraknya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang dialami para peternakan menjadi momentum untuk saling membantu mereka.
"Terlebih dengan adanya fenomena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak seharusnya bisa lebih menguatkan solidaritas kita," pungkasnya.
Pondok Pesantren Daarul Rahman JakartaK H Syukron Makmun berpesan agar PKS menjadi yang terdepan dalam mengajarkan Islam rahmatan lil alamin di tengah masyarakat.
BACA JUGA:Pagi-pagi Bersepeda, Tour Presisi Polda Lampung Angkat Pariwisata
"PKS harus terdepan mengedepankan ajarkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin ini saya yakin kalau peradaban Islam diperlihatkan secara jujur akan banyak yang jatuh cinta terhadap Islam, agama ini mengatur bagaimana kita hidup bertetangga hidup bermasyarakat, Islam mempunyai aturan yang begitu indah dalam rangka peradaban Islam bermasyarakat," tutur Kiai Syukron.
"Mari kita tampakkan Islam rahmatan lil alamin kepada tetangga dengan tetangga harus saling menghormati, kita harus saling menghargai, alangkah indahnya dalam satu kampung dimana masyarakat saling hormat menghormati dan saling menghargai, dengan begitu akan tumbuh kehidupan masyarakat yang harmonis," tambah Kiai Syukron.
Kiai Syukron juga menyebut, jika ajaran Islam dipahami secara benar budaya korupsi dan praktek suap akan hilang di tengah masyarakat.
"Seandainya ajaran Islam benar-benar diterapkan ditengah masyarakat, akan hilang kasus korupsi dan praktik suap, para suami akan takut jika pulang membawa harta yang haram," kata ulama senior NU ini.
BACA JUGA:Ini Alasan Pencopotan Rizky Raya Dari Posisi Bendahara DPC PDIP dan Wakil Ketua DPRD Pringsewu