Ini terkait tidak terisinya satu rombongan belajar atau sekitar 32 siswa pasca penerimaan beberapa waktu lalu
Salah seorang panitia PPDB SMPN 25 Pesawaran mengatakan, sekitar 60 siswa dari zonasi SMPN 25 atau dua kelas diduga diambil oleh SMPN 2 Pesawaran
"Intinya, siswa zona kita (SMPN 25, Red) diambil oleh SMPN 2. Seharusnya kuota kita 128 siswa atau empat kelas. Tapi dari PPDB kemarin, hanya terpenuhi tiga kelas," kata panitia tersebut.
Menurut dia, penerimaan siswa baru diduga syarat kepentingan dengan menyiasati sistem dan memasukkan siswa melalui jalur afirmasi.
BACA JUGA: Soal PPDB SD dan SMP di Bandar Lampung, Sekolah Harus Peka Dong!
"Kami menduga ada yang bermain di sistem. Kan lucu, jalur afirmasi siswa tidak mampu dan masuk ke SMPN 2 Pesawaran, lokasinya jauh atau bukan warga sekitar," tegasnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesawaran Anca Martha Utama menegaskan, sistem PPDB yang diterapkan sudah sesuai dengan juklak juknis
Menurut dia, sebuah kewajaran jika SMPN 2 Pesawaran diminati siswa. Sebab SMP tersebut merupakan sekolah favorit.
"Karena zonasi itu verifikasi datanya real time. Bukan kita, tetapi sistem yang menentukan," kata Anca Martha Utama, Rabu 6 Juli 2022.
BACA JUGA: Duh, PPDB SD di Bandar Lampung Bikin Ibu-ibu Bingung
Menurut Anca Martha Utama, tidak mungkin siswa yang berada di luar zona SMPN 2 Pesawaran tersedot masuk ke SMPN 2.
Bukan hanya hanya SMPN 25 saja yang mengalami perubahan formasi. Sebab dulu, masih diterapkan sistem PPDB semi online.
”Sekarang sudah 100 persen online. Ketika SMP favorit penuh, otomatis dilimpahkan ke SMP terdekat. Seperti di Kedondong, ada formasinya yang naik dan turun," jelas Anca Martha Utama.
Ia menegaskan, kepala sekolah sangat berperan dalam menaikan grade sekolah agar diminati calon siswa. Jika peminatnya sedikit, tugas sekolah untuk meningkatkan kualitas.
BACA JUGA: PPDB SMA di Lampung Berakhir, Panitia Pastikan tak Ada Jalur Siluman
"Kalau jalur afirmasi kan, hanya lima persen. Naik turunnya formasi sekolah, itu hal yang wajar. Bukan hanya SMPN 25 yang formasinya turun. Ada juga sekolah lainnya," pungkas Anca Martha Utama. (*)