Wildan menuturkan, KNKT akan meminta keterangan dari pengemudi truk tangki bahan bakar minyak (BBM) pemicu tabrakan beruntun.
Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui kronologi kecelakaan yang menewaskan 11 orang tersebut.
Sejauh ini, terus Wildan, temuan KNKT masih bersifat kualitatif. Karena itu belum ada kesimpulan dari penyelidikan kecelakaan itu.
"Ada yang menyatakan rem blong, turunan panjang, di sini sering terjadi kecelakaan, ada yang bilang traffic light,” ujarnya.
BACA JUGA: Ini Jadwal Kedatangan Jemaah Haji Asal Lampung
”Itu yang nanti kita analisa, kita hitung, detil, sehingga secara saintifik bisa menjelaskan bagaimana kecelakaan ini terjadi," imbuh Wildan, dilansir dari Pmjnews.com.
KNKT juga memastikan menyelesaikan seluruh proses investigasi dan analisa penyebab kecelakaan paling lambat dua hari.
Sebelumnya Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, proses evakuasi truk muatan BBM yang mengalami kecelakaan di jalan alternatif Cibubur selesai dilakukan.
Seluruh korban meninggal dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
BACA JUGA: Napi Anak Meninggal di LPKA, Polda Lampung Pastikan Ada Tersangka
Kombes Latif menyatakan, korban meninggal dalam insiden mengerikan itu berjumlah 11 orang.
Polisi juga masih mendata korban yang mengalami luka-luka.
"Untuk pendataan, karena kami fokus kepada penanganan korban lain dan mengamankan TKP. Karena ini merupakan jalur macet dan jam padat," sebut Kombes Latif, sebagaimana dikutip dari Disway.id.
Diketahui, truk tangki PT Pertamina menabrak kendaraan di jalan alternatif Cibubur, Senin sore, 18 Juli 2022. Sejumlah orang dikabarkan tewas dan lainnya luka-luka.
BACA JUGA: Kesal dengan Mafia Tanah, Nirina Zubir Desak Pelaku Dimiskinkan
Babinsa Jatirangga Serda Triyatno melaporkan kronologi kecelakaan. Truk tangki pertamina diduga mengalami rem blong di jalan menurun atau turunan Cikeas, Gunung Putri, Bogor