BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID – Tepat pukul 15.50 WIB, Wali Kota Bandar Lampung datang ke kediaman Shafira (14) siswi SMPN 8 Bandar Lampung yang tertabrak kereta pada Selasa 19 Juli 2022 siang.
Kedatangan Bunda Eva itu ke kediamaan Shafira di Jalan Untung Suropati, Labuhan Ratu Raya, Labuhan Ratu itu untuk memberikan dukungan dan berbela sungkawa kepada orang tua korban Riswiyantoro dan Wilda.
“Walau kita merasa sakit, tapi tuhan berkata ini sudah takdirnya. Kita harus ikhlas menerimannya,” kata Bunda Eva.
Menurut Bunda Eva, dirinya juga waktu itu bersedih ketika salah satu anaknya bernama Rachmat Hidayat juga seumuran almarhumah Shafira meninggal dunia. “Waktu itu meninggal dunia karena sakit,” kata Bunda Eva.
BACA JUGA:Ajukan Diri sebagai Tuan Rumah Piala Asia 2023, Indonesia Dikritik Media Korea Selatan
Untuk itu Bunda Eva pun mengucapkan berduka cita yang sedalam-dalamnya agar Almarhumah dimudahkan dan keluarga dapat kekuatan lahir dan batin. “Karena anak ini merupakan titipan illahi. Sehingga Allah SWT mempunyai cara tersendiri untuk mengambilnya kembali,” kata Bunda Eva.
Sementara, Ibunda Almarhumah, Wilda menceritakan Syafira Aulia Natani bin Riswiyantoro merupakan anak yang baik, selalu memakai jilbab tertutup dan bermasker. "Dia pernah menyampaikan niatnya untuk melanjutkan studi SMA di Pondok Pesantren," katanya.
Meninggal Dunia Tertabrak Kereta
Suasana kediaman Safira (14) siswa SMPN 8 Bandar Lampung, di Jalan Untung Suropati, Gang Mushola, Labuhan Ratu Raya, Labuhan Ratu, Bandar Lampung, nampak berduka.
BACA JUGA:Identitas Korban Kecelakaan Kereta Api di Stasiun Labuhan Ratu
Diketahui bahwa Safira meninggal dunia setelah tertabrak kereta api ketika sedang melintas di Stasiun Labuhan Ratu. Safira saat itu sedang mengenakan headset ketika menyeberang, dan tidak melihat ketika kerea api sedang melintas.
Diana salah satu tetangga dari korban menjelaskan, mengenal semasa hidup almarhum baik dan ramah kepada tetangga. “Anaknya baik dan enggak neko-neko. Ramah dengan tetangga dan suka pakai jilbab,” katanya, Selasa 19 Juli 2022.
Sementara itu terlihat kedua orang tua korban, Riswiyantoro dan Wilda sangat terpukul atas meninggalnya anak tersayangnya itu. Menurutnya anaknya itu kecelakaan ketika sedang menyeberang memakai headset dan tidak mendengar apabila ada kereta yang sedang melintas.
“Mungkin karena sedang pakai headseet jadi tidak mendengar kereta api berlintas," katanya.
BACA JUGA:Sekian Lama Dicari, Pencuri Materai Pos Indonesia Senilai Rp 1 Miliar Diringkus