JAKARTA, RADARLAMPUNG.CO.ID - Amerika Serikat, mengajak Indonesia untuk menjatuhkan harga minyak Rusia. Sebab, salah satu pendapatan terbesar negara itu berasal dari minyak.
Ya, Amerika Serikat, tampaknya ingin menjatuhkan negara Rusia dari segi pendapatan ekonomi. Salah satunya dengan menjatuhkan harga minyak Rusia.
Baru-baru ini, Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen mengajak Indonesia agar ikut serta dalam menjatuhkan minyak Rusia. Caranya, yakni dengan menetapkan batasan harga.
Menurutnya, pembatasan harga minyak Rusia sangat penting dilakukan. Hal ini untuk menekan pendapatan militer presiden Putin.
BACA JUGA:Ada Mosi Tidak Percaya, Perdana Menteri Italia Mengundurkan Diri
Selain itu, pembatasan tersebut, diklaim dapat meredam dampak perang terhadap harga gas dan energi.
Bahkan, adanya batasan harga minyak, pendapatan Rusia untuk meneruskan perang akan tergerus, di sisi lain harga minyak dunia bakal tetap terkendali karena pasokan aman.
Yellen menambahkan, pembatasan harga minyak Rusia itu menjadi alat bagi Amerika Serikat dalam mengatasi lonjakan inflasi yang saat ini terjadi.
Berdasarkan catatan, inflasi AS di Juni 2022 sebesar 9,1 persen atau terbesar sejak Desember 2021.
BACA JUGA:5 Ciri-ciri Seseorang Pakai Susuk, Apakah Ada Disekitarmu?
"Batas harga minyak Rusia adalah salah satu alat kami yang paling ampuh untuk mengatasi rasa sakit orang Amerika dan negara di seluruh dunia saat mengisi bahan bakar dan berbelanja kebutuhan pokok saat ini," beber Yellen saat konferensi pers di Nusa Dua, Bali.
Yellen menjelaskan, saat harga ekspor minyak Rusia dibatasi, Presiden Rusia Vladimir Putin akan merasakan adanya penurunan pendapatan negara yang menjadi amunisi perang melawan Ukraina.
"Ini membuatnya lebih sulit untuk mengobarkan perang atau menumbuhkan ekonominya. Ini juga akan membantu menjaga pasokan minyak global, membantu menekan inflasi di Amerika dan global," jelas Yellen.
Menanggapi ajakan AS tersebut, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, bahwa pembahasan mengenai rencana AS mengenakan sanksi minyak ke Rusia, masih sebatas mekanisme, desain, dan implikasinya.
BACA JUGA:Single Image