Ketika aplikasi absensi online berbasis web dan mobile belum ada, banyak perusahaan yang menggunakan sistem manual. Di Indonesia sendiri contohnya dengan melapor atau menuliskan kehadiran berupa tanda tangan pada kertas. Praktik ini pun tidak hanya dilakukan di kantor atau perusahaan saja melainkan di dunia pendidikan juga.
Di mana guru biasanya akan mengecek kehadiran siswa lalu mencatatnya di buku absen. Sistem ini memiliki bentuk yang belum sempurna seperti penggunaan absensi yang canggih seperti sekarang ini.
Kabar baiknya, dari waktu ke waktu, aplikasi absensi online berbasis web dan mobile terus tumbuh dan berkembang. Perkembangan absensi dapat Anda pahami prosesnya dalam uraian berikut:
1. Absensi Manual
Absensi manual adalah metode yang banyak digunakan pada awal perkembangan absensi yang konvensional. Media absensi manual ini ialah menggunakan suatu mesin ketik yang disebut mesin tik. Mengapa disebut mesin tik? Sebab akan muncul suara 'tik tik' ketika kita mengetik sesuatu. Mesin ketik ini bisa disebut kakeknya komputer, loh!
Bagaimanakah cara kerja mesin tik konvensional pada absensi manual? Mesin ketik bisa digunakan dengan masukkan kertas ke dalam mesin ketik. Lalu, lanjutkan dengan melakukan pengabsenan karyawan.
Sayangnya, metode absensi manual seperti ini sangat rawan penipuan. Hal ini dikarenakan karyawan bisa saja memalsukan data.
2. Absensi Pakai Kartu Magnetik
Setelah era absensi manual, sebetulnya teknologi absensi masih serupa, namun lebih modern yaitu sudah pakai absensi berbasi kartu magnetik.
Di mana sistem ini menggunakan sebuah kartu untuk melakukan scan ID karyawan. Setelah kartu ID karyawan ini dimasukkan, akan segera teridentifikasi kehadirannya.
3. Absensi Dengan Fitur Fingerprint atau Sidik Jari
Tentu saja fitur absensi menggunakan sensor sidik jari ini sudah terdengar tidak asing lagi. Bahkan mungkin Anda sudah menjadi salah satu penggunanya.
Contoh kecil penerapan fingerprint ada pada smartphone yang Anda genggam. Fitur sidik jari (fingerprint) ini cukup berkembang pesat di tahun 1990-an ketika teknologi ini mulai diakui sebagai teknologi anti penipuan.
Bahkan pada tahun sekarang, yakni 2022, masih ada perusahaan yang menggunakan fitur ini. Sistem sensor sidik jari bisa dikatakan awal mula terjadinya absensi dengan teknologi terbaru dan termodern dibandingkan dengan dua era sebelumnya. Hal ini dikarenakan fitur fingerprint lebih efisien dan user friendly.
Tentu saja untuk menggunakan fitur sidik jari ini tidak lagi dilakukan lewat media kertas. Sebagai gantinya, karyawan bisa langsung mengakses dan bergabung dengan aplikasi yang mendukung fingerprint.
Yakni melalui akun yang sudah terdaftar. Kemudian karyawan juga bisa melengkapi absensi dengan melakukan pengenalan wajah (selfie) agar proses absensi tidak bisa digantikan oleh orang lain.