RADARLAMPUNG.CO.ID - Imbauan agar masyarakat tak terlalu khawatir dengan temuan satu kasus cacar monyet di Indonesia datang dari Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Ya, menurut Budi Gunadi Sadikin penularan virus dalam kasus cacar monyet berbeda dengan Covid-19.
Menurut Budi, penularan cacar monyet jauh lebih sulit jika dibandingkan Covid-19 lantaran Cacar monyet hanya menular di saat telah terjadi gejala.
Sementara Covid-19 dapat menular ketika pasien tidak tahu dia sebenarnya sakit.
BACA JUGA:Vaksin Buatan Bio Farma Diprediksi Kantongi Izin Penggunaan Darurat Pada Awal September
"Cacar monyet dia bintik-bintik dulu, keluar nanah, baru menular, kalau belum keluar bintik-bintik dia gak menular," ungkap Budi ketika konferensi pers seusai membuka The 3rd G20 Health Working Group di Bali, Senin 22 Agustus 2022.
Karenanya, Budi berpesan bahwa menghindari cacar monyet jauh lebih gampang di saat gejalanya telah terlihat.
Kondisi itu kudu diantisipasi dengan menghindar serta jangan dekat-dekat.
"Penularan cacar monyet nggak semudah Covid yang ngomong saja, muncrat keluar," imbuhnya.
BACA JUGA:Menkes Beberkan Penyebab Cacar Monyet Bisa Menular
Ia juga menambahkan, tanpa kontak fisik cacar monyet tak bakal menular. Selain itu, vaksin cacar monyet sama dengan vaksin cacar karena virusnya sama.
Menkes menerangkan, vaksinasi cacar sudah pernah diberikan di Indonesia, terutama pada orang-orang yang lahir pada tahun 1980-an.
Tak sama dengan Covid-19 yang bertahan enam bulan, vaksin cacar berlaku seumur hidup.
"Memang tidak proteksi 100 persen tapi tetap ada proteksi. Itu sebabnya di Asia lebih rendah dibanding prevalensi di Eropa. Asia dulu kita kena pandemi cacar lebih belakang dengan Eropa," tukasnya melansir dari PMJNews. (*)