Skema vs Skema

Selasa 23-08-2022,04:15 WIB

"Naikkan saja BBM sekarang. Pasti tidak akan heboh".

Itulah salah satu usulan komentator di Disway pekan lalu. Maksudnya, mungkin, bercanda. Untuk menunjukkan betapa dahsyat kehebohan peristiwa Duren Tiga. Pun kenaikan harga BBM akan tetap kalah heboh. 

Eh, beneran. Harga BBM naik lagi kemarin. Di hari ke-44 peristiwa Duren Tiga. Dan benar. Kenaikan BBM itu tetap kalah heboh dibanding tumbangnya Kaisar Sambo.

Tulisan ini pun tidak membahas kenaikan BBM itu. Tiga hari Disway absen menampilkan sang kaisar. Tapi perkembangan peristiwa itu terus saja hadir bergulung-gulung. Farel sudah tenggelam lagi. Korupsi Rp 76 triliun juga hanya seperti buih. Gugatan para seniman pada kebijakan Gubernur DKI Jakarta datar-datar saja. Yakni soal pengelolaan Taman Ismail Marzuki yang diserahkan ke PT Jakpro.

Yang viral tetap saja di seputar Inspektur Jenderal Polisi Sambo.

Pertama, soal nasib anak-anak Sambo –kalau ibu mereka jadi tersangka.

Kedua, soal skema tandingan 303.

Saya baru tahu dari video viral itu: ada drama di balik penetapan Ny Sambo sebagai tersangka. Yakni bagaimana dengan nasib anak-anak mereka. Yang empat orang itu. Terutama yang masih kecil.

Ternyata ada pertimbangan itu yang membuat jalan cerita drama ini  berjalan lambat. 

Pengacara Brigadir Yosua Kamaruddin Simanjuntak sampai mengatakan: "Saya sanggup mengadopsi anak itu. Saya juga berjanji untuk menyekolahkannya. Sampai tingkat yang tertinggi. Sampai doktoral," ujarnya.

Kamaruddin tidak mau penegakan  hukum tersandera oleh urusan seperti itu. Anak-anak itu memang tidak bersalah. Tapi tidak boleh menghalangi penegakan hukum. Dan Ny Sambo pun ditetapkan sebagai tersangka. 

Tentu Sambo punya keluarga besar. Yang juga tidak akan diam melihat anak-anak Sambo yang tanpa bapak dan ibu mereka.

Kamaruddin masih memberi gambaran lain yang kita tidak bisa melihatnya: tingginya ketakutan orang di dalam struktur kepolisian. "Yang tidak takut ini kan hanya Pak Kamaruddin," ujar Kamaruddin mengutip ucapan petugas-petugas di Mabes Polri kepada dirinya.

Digambarkan, pejabat-pejabat di  sana dalam suasana ketakutan. Pangkat apa pun. Mulai dari melati sampai bintang satu, dua, dan tiga. Yang dihadapi ini, katanya, mafia. Bukan sembarang mafia pula.

Mungkin yang dimaksud Kamaruddin bukan hanya takut dalam pengertian ancaman. Namun juga ditambah takut pada  kekhawatiran. Bom memang bisa meledak kapan saja. Yakni bom persoalan. Yang wujudnya saling sandera perkara mafia.

Kategori :